Cecil (kiri) singa jantan yang sangat terkenal ini kini telah tiada. Photo : Brent Stapelkamp
Cecil adalah seekor singa jantan berusia 13 tahun yang terkenal dan sangat dicintai oleh para turis yang ingin melihatnya hidup di alam liar. Salah satu ciri fisik Cecil yang sangat terkenal adalah bulu hitam tebalnya melingkat di lehernya yang mencirikan dia sebagai singa jantan yang gagah.
Cecil hidup di Hwange National Prak di Zimbabwe dan seringkali menampakkan diri di jalan utama yang membelah taman suaka margasatwa tersebut. Seringnya Cecil muncul inilah yang membuat dia menjadi singa selebriti karena banyak sekali para turis dapat mengabadikan kehidupannya di alam liar.
Cecil memang bukan sembarang singa liar, dia merupakan bagian dari proyek penelitian kerjasama dengan Oxford University. Pada leher Cecil dipasang kalung GPS yang memungkinkan para peneliti mengamati aktivitas keseharian Cecil.
Setiap tahunnya sebanyak 50 ribu turis mancanegara mengunjungi taman nasional ini untuk melihat kehidupan satwa liar dan Cecil lah yang menjadi bintang dan tujuan utama para turis yang mengunjungi Taman Nasional ini.. Menurut pemandu taman nasional, Cecil dapat mendatangkan uang paling tidak senilai $11.500 setiap harinya dari para turis yang ingin melihat Cecil dan juga penghuni taman nasional lainnya. Sehingga secara logika Cecil lebih berharga jika dia hidup dibanding dengan harga kulit dan kepalanya jika dia sudah mati. Oleh sebab itu peristiwa pembunuhan Cecil ini sangat menghebohkan dan mengundang simpati dunia.
Kisah sedih yang menghebohkan dunia ini bermula di awal bulan ini, ketika seorang pemburu membayar penjaga taman nasional sebanayk $72.000 untuk memburu dan membunuh Cecil. Pemandu dan Pemburu ini selanjutnya menggunakan umpan untuk menarik perhatian Cecil ke luar wilayah perbatasan taman nasional. Cecil yang tertarik dengan umpan tersebut diikuti terus dan selanjutnya dilukai dengan menggunakan panah.
Setelah itu pemburu tersebut mengukuti Cecil selama 40 jam sebelum akhirnya menembak mati Cecil. Selanjutnya pemburu menguliti Cecil dan memotong kepalanya dan membuang badannya begitu saja. Kulit dan kepala Cecil yang seharusnya menjadi tropi kebanggaan bagi pemburu akhirnya disita oleh pihak Zimbabwe Conservation Task Force.
Cecil (kiri) dan pembunuhnya James Palmer (kanan) sorang dokter gigi kaya asal Amerika. Photo : www.ibtimes.co.uk
Dari hasil serangkaian penyelidikan yang melibatkan banyak pihak termasuk pihak internasional akhirnya pembunuh Cecil berhasil diketahui dan ditangkap. Pembunuhnya ternyata adalah seorang Dokter Gigi kaya asal Amerika yang bernama James Palmer. Setelah membunuh Cecil James Palmer mengaku menguliti dan memotong kepala Cecil dan berusaha membuang kalung GPS namun berhasil ditemukan oleh pihak berwenang. Kini Palmer, pemilik tanah dan pemandu sedang menjalai pemeriksaan intensif dari pihak berweang Zimbabwe.
Palmer (kiri) dengan bangga bergaya bersama salah satu tropi hasil buruannya. Photo: www.telegraph.co.uk
Di Amerika Palmer sangat dikenal di kalangan pemburu dengan keahlian menggunakan busur dan panahnya. Palmer juga sudah melanglang buana untuk melakukan perburuan satwa liar seperti macan tutul, kerbau liar, badak, elk dan hewan liar berukuran besar lainnya. Pada tahun 2008 Palmer dinyatakan bersalah oleh pengadilan karena memburu beruang hitam di Wisconsin.