Lihat ke Halaman Asli

Ronny Rachman Noor

TERVERIFIKASI

Geneticist

Debu Vulkanik Gunung Raung Mengguncang Pariwisata

Diperbarui: 11 Juli 2015   09:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Abu vulkanik gunung Raung mengacaukan dunia penerbangan. Photo: cdn-2.tstatic.net

Alam bagi dunia pariwisata sering kali dimasukkan sebagai salah satu faktor posisif yang akan mendorong meningkatnya wisatawan yang datang. Faktor alam bencana alam sebaliknya jarang dipertimbangkan sebagai faktor yang mempengaruhi pariwisata karena jarangnya frekuensi kejadian. Tampaknya faktor bencana alam walaupun kecil peluang terjadinya harus dimasukkan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi.

Lihat saja ketika dunia pariwisata Thailand sedang pada puncaknya terjadi musibah tsunami yang dasyat bersamaan dengan gempa dan tsunami yang menimpa Aceh. Dunia pariwisata Thailand lumpuh dan memerlukan waktu yang cukup lama untuk memulihkannya.
Kali ini faktor alam sedang mencoba ketangguhan dunia pariwisata Bali. Bali sebagai salah satu tujuan wisatawan dunia yang sangat populer telah berupaya untuk menyediakan segala macam fasilitas pendukungnya termasuk faktor alam yang sangat mempersona.

Ketegangan politik antara Indonesia dan Australia bahkan tidak mampu menggoyahkan minat wisatawan Australia yang akan menikmati keindahan Bali. Namun dalam beberapa hari ini justru faktor alamlah yang selama ini kurang dipertimbangkan mengguncang dunia wisata Bali.

Abu vulkanik gunung Raung melumpuhkan bandara Ngurah Rai. Photo: cdn.tmpo.co

Hingga hari ini Bandata domestik dan internasional di Bali masih dinyatakan tertutup bagi penerbangan. Akibat meletusnya kembali gunung Raung di wilayah sekitar Banyuwangi, penutupan bandara akan diperpanjang sampai dengan pukul 12.00 WITA tanggal 11 Juli 2015.

Akibat debu vulkanik yang dihasilkan oleh letusan gunung Raung dalam beberapa hari ini tercatat sebanyak 160 penerbangan domestik dan 117 penerbangan Internasional dari dan ke Bali yang dibatalkan. Jumlah penumpang yang terlantar yang tidak dapat diangkut mencapai 19.453 penumpang.

Saat ini saja sebanyak 25 pesawat terpaksa menginap di bandara Ngurah Rai atau dalam istilah penerbangannya Remain Over Night (RON). Pemerintah memang telah menggunakan segala macam cara untuk mengatasi permasalahan ini termasuk mengratiskan biaya inap pesawat.

Siapa sangka saat gunung Raung meletus arah anginnya justru menuju pulau Dewata? Seperti yang saya uraikan di atas faktor alam berupa debu vulkanik berdampak sangat besar pada dunia pariwisata. Mau tidak mau walaupun peluangnya kecil faktor bancana alam memang harus menjadi perhatian bagi para pelaku dunia wisata.

Abu vukanik gunung Raung juga memicu perdebatan dalam dunia penerbangan. Salah satu negara yang paling banyak penerbangannya dibatalkan adalah Australia. Pihak otoritas penerbangan Australia memang melakukan pendekatan konservatif dalam melarang pesawatnya beroperasi sampai kondinya dinyatakan aman bagi penerbangan.

Menurut panduan yang mereka pegang pesawat masih boleh terbang jika abu vulkanik jaraknya minimal 50 km dari jalur penerbangan. Namun debu vulkanik gunung Raung pernah mencapai 13 km dari jalur penerbangan. Oleh sebab itu tidak ada satu maskapai penerbangan Australia pun yang memperbolehkan pesawatnya beroperasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline