Lihat ke Halaman Asli

Ronny Rachman Noor

TERVERIFIKASI

Geneticist

Tema Film Dunia: Dulu Komunis Sekarang Teroris

Diperbarui: 29 Juni 2015   10:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Masih ingat film-film era tahun 1980 an yang dihiasi maraknya dunia intelejen di era perang dingin? Di era tersebut sangat jelas sekali misi Hollywood untuk menjadikan Amerika dan sekutunya sebagai tokoh “putih” dan Rusia dan sekutunya sebagai tokoh “hitam”.

Serangkaian film James Bond dibuat untuk mendemonstrasikan superioritas teknologi barat (Inggris dan Amerika) melawan teknologi komunis. Bagaimana para pihak komunis digambarkan sebagai sosok wajah tirani yang dingin tanpa ekspresi, kekejaman orang komunis dan juga buruknya dunia komunisme yang harus dilawan oleh dunia yang dimotori oleh sekutu dengan Amerika sebagai pimpinannya.

Propaganda Hollywood ini berhasil dengan baik untuk memanipulasi penontonnya, sehingga pola pikir penonton dibawa ke dalam dikotomi yang tidak bisa disatukan yaitu paham barat yang digambarkan sebagai “pahlawan” dan paham komunis yang digambarkan sebagai “setan” yang jahat yang sangat membahayakan dunia dengan segala kekejamannya.

Pada di salah satu film Rambo digambarkan bagaimana dunia Barat menggandeng pejuang Islam untuk melawan pasukan Rusia di Afganistan. Aneh memang jika cerita tersebut dipandang dari sudut perkembangan politik dunia saat ini. Bagaimana dunia Barat dapat bekerjasama dengan pejuang Islam yang jika terjadi saat ini pastilah mereka dikategorikan sebagai teroris dan musuh.

Era ini sedikit demi sedikit mulai sirna ketika perang dingin sudah tidak ada lagi, setelah Uni Soviet pecah, setelah tembok berlin runtuh dan tentunya setelah terjadi perubahan pemerintahan di negara-negara eks komunis yang cukup signifikan yang mengarah ke liberalisme.

Ada hal yang menarik di era saat itu adalah sangat jarang film-film saat itu yang “menyerang” keburukan China, padahal China saat itu dan sampai saat ini merupakan salah satu kekuatan komunis dunia.

Bagaimana sekarang? Dengan munculnya dan maraknya pemberitaan tentang terorisme dan juga ISIS misi Hollywood untuk “menyudutkan” komunis telah sirna. Kini misi tersebut beralih untuk memerangi terorisme. Tokoh “putih” nya tentu saja masih tetap yaitu Amerika dan sekutu baratnya dan tokoh “hitamnya” adalah kaum teroris.

Saat ini hampir semua film dan serial TV sedang mengangkat tema terorisme. Bagaimana kaum teroris digambarkan sebagai setan yang sangat jahat yang merupakan musuh dunia. Saat ini wajah-wajah “Timur Tengah” yang seram dan sadis lagi laku untuk dijadikan actor yang memerankan peran jahat. Bahkan hari ini di harian terkemua Australia “The Australian” menampilkan artikel tentang larisnya actor dan aktris bertampang Timur Tengah untuk membintangi film dan serial TV di Australia.

Salah satu film Hollywood yang sukses meraup untung adalah Film American Snipper yang mengambil tema memerangi terorisme di Afganistan.  Bagaimana tokoh snipper Amerika digambarkan sebagai tokoh "putih" sedangkan snipper pihak lawan dianggap tokoh "setan"  padahal dua-duanya berprofesi sama yaitu sebagai pembunuh.

Salah satu film seri TV dunia yang banyak penggemarnya yaitu Madam Secretary yang menggambarkan kehidupan dan pekerjaan Menteri Luar Negeri Amerika pun tertarik untuk mengolah tema terorisme dan konflik Timur Tengah ini. Sebagian serialnya menampilkan cerita tentang terorisme dan tentu saja dengan pemeran yang berwajah Timur Tengah yang jahat dan seram.

Jika dibandingkan dengan tema komunisme yang pernah melanda perfiliman dunia di masa lalu, tampaknya pengambaran bahwa tokoh terorisme itu bertampang Timur Tengah yang khas jelas sangat membahayakan dan berdampak luas. Cara mendeskreditkan terorisme dengan menggambarkan bahwa pelaku terror itu berwajah Timur Tengah tentunya akan berdampak luas dan menimbulkan presepsi tersendiri di masyarakat yang sangat sedikit pengetahuannya tentang Islam dan Timur Tengah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline