Lihat ke Halaman Asli

Ronny Rachman Noor

TERVERIFIKASI

Geneticist

Dosen ini Mengancam Mahasiswa Indonesia

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dr. Julian Oldmeadow yang menimbulkan kontroversi. Photo: http://i.dailymail.co.uk/

[caption id="" align="aligncenter" width="634" caption="Dr. Julian Oldmeadow yang menimbulkan kontroversi. Photo: http://i.dailymail.co.uk/"][/caption]

Seorang dosen seharusnya dapat menjunjung tinggi nilai-nilai ilmiah dan tidak membawa pendapat pribadinya dalam menjalankan tugasnya sebagai dosen.

Hal ini tampaknya tidak dilakukan dengan baik oleh Dr Julian Oldmeadow seorang dosen dari Swinburne University yang mengatakan dia akan meminta mahasiswa Indonesia untuk meninggalkan kelasnya sehubungan dengan protesnya terhadap dilaksanakannya hukuman mati Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.

Tentu saja perntataan yang penuh dengan kontroversi ini membuat kaget mahasiswa Melbourne University dan sangat menyayangkan pernyataan ini dapat keluar dari seorang akademisi.

Walaupun sudah meminta maaf dan telah menyampaikan alasan mengapa sampai dia mengucapkan kata-kata tersebut tetap saja pernyataan ini menimbulkan kontroversi dan dapat dikategorikan sebagai perlakukan diskriminasi yang dapat berbuntut panjang.

Ironisnya Dr. Oldmeadow yang menulis novel tentang discrimination and stereotyping ini menyatakan sikap ketidaksetujuan tentang hukuman mati ini dalam kuliahnya dan menyatakan seharusnya mahasiswa Indonesia seharusnya tidak hadir dalam kelasnya.

Jennifer seorang mahasiswa psikologi dalam wawancaranya dengan Fairfax Radio menyatakan keterkejutannya  dan juga kemuakannya atas ucapan  dosen ini.Menurut Jennifer Dosen tersebut menyatakan hal tersebut sebagai protesnya tentang apa yang terjadi. Dia merencanakan akan meminta mahasiswa Indonesia untuk meninggalkan kelasnya.

Dalam pernyataannya yang dimuat di Daily Mail, Dr. Oldmeadow menyatakan bahwa dia ingin menyatakan kesedihan dan kemarahannya atas dilaksanakan hukuman mati tersebut.

Juru bicara universitas memastikan akan melakukan investigasi tentang hal ini.

Sumber : 7 News

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline