[caption id="" align="aligncenter" width="634" caption="Dr. Julian Oldmeadow yang menimbulkan kontroversi. Photo: http://i.dailymail.co.uk/"][/caption]
Seorang dosen seharusnya dapat menjunjung tinggi nilai-nilai ilmiah dan tidak membawa pendapat pribadinya dalam menjalankan tugasnya sebagai dosen.
Hal ini tampaknya tidak dilakukan dengan baik oleh Dr Julian Oldmeadow seorang dosen dari Swinburne University yang mengatakan dia akan meminta mahasiswa Indonesia untuk meninggalkan kelasnya sehubungan dengan protesnya terhadap dilaksanakannya hukuman mati Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
Tentu saja perntataan yang penuh dengan kontroversi ini membuat kaget mahasiswa Melbourne University dan sangat menyayangkan pernyataan ini dapat keluar dari seorang akademisi.
Walaupun sudah meminta maaf dan telah menyampaikan alasan mengapa sampai dia mengucapkan kata-kata tersebut tetap saja pernyataan ini menimbulkan kontroversi dan dapat dikategorikan sebagai perlakukan diskriminasi yang dapat berbuntut panjang.
Ironisnya Dr. Oldmeadow yang menulis novel tentang discrimination and stereotyping ini menyatakan sikap ketidaksetujuan tentang hukuman mati ini dalam kuliahnya dan menyatakan seharusnya mahasiswa Indonesia seharusnya tidak hadir dalam kelasnya.
Jennifer seorang mahasiswa psikologi dalam wawancaranya dengan Fairfax Radio menyatakan keterkejutannya dan juga kemuakannya atas ucapan dosen ini.Menurut Jennifer Dosen tersebut menyatakan hal tersebut sebagai protesnya tentang apa yang terjadi. Dia merencanakan akan meminta mahasiswa Indonesia untuk meninggalkan kelasnya.
Dalam pernyataannya yang dimuat di Daily Mail, Dr. Oldmeadow menyatakan bahwa dia ingin menyatakan kesedihan dan kemarahannya atas dilaksanakan hukuman mati tersebut.
Juru bicara universitas memastikan akan melakukan investigasi tentang hal ini.
Sumber : 7 News
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H