Lihat ke Halaman Asli

Ronny Rachman Noor

TERVERIFIKASI

Geneticist

Amarah yang Berakibat Malu dan Kehilangan Jabatan

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Korea Air. Photo: http://www.latestpilotjobs.com

[caption id="" align="aligncenter" width="432" caption="Korean Air. Photo: http://www.latestpilotjobs.com"][/caption] Insiden “pengusiran” awak kabin oleh Heather Cho yang merupakan Wakil Presiden Direktur Maskapai penerbangan Korean Air yang juga sekaligus merupakan putri Cho Yang-Ho Bos Korean Air di bandara John F. Kennedy telah menjadi bahan pemberitaan luas terutama di Korea Selatan.

Insiden yang terjadi pada penerbangan dari New York menuju Soul bermula dari tidak terimanya Heather Cho yang duduk di kelas utama pada saat disajikan kacang macademia yang dikemas dalam kemasan plastik.Mungkin karena Heather mengetahui prosedur yang seharusnya dia menanyakan kepada awak kabin cara menyajikan yang benar.Sayangnya awak kabin tidak dapat menjelaskannya dengan baik, sehinga membuat Heather sangat marah dan menghukum sang awak kabin dengan cara menyuruh turun awak kabin tersebut.

Walhasil, sang pilot harus mengarahkan pesawatnya kembali ke boarding gate sehingga mengakibatkan keberangkatan pesawat menjadi tertunda.

Insiden itu tentunya berimbas kepada sang ayah yang harus meminta maaf atas tindakan putrinya tersebut.Tidak hanya itu saja, Heather Cho dicopot dari jabatannya di maskapai penerbangan tersebut dan selanjutnya diselidiki oleh kementerian Transportasi Korea Selatan.

Dibalik kemarahan Heather mungkin tersimpan niat baik, yaitu mendidik dan memberi pelajaran pada awak kabin agar berkerja secara professional.Bentuk hukumannya lah yang mungkin dinilai publik terlalu keras dan tidak dipikirkan dampaknya.

Dampak dari tindakan 'pengusiran" yang dinilai terlalu berat dan merugikan penumpang dan juga nama baik maskapai penerbanganmengalir seperti air yang tidak dapat dibendung.Sang ayah harus meminta maaf kepada publik Korea dan sekaligus tentunya kehilangan keberadaan putrinya di maskapai penerbangan.

Kesedihan sang ayah mungkin saja terbayar dengan adanya apresiasi publik dan dunia penerbangan terhadap ketegasannya dalam memberi hukuman walaupun terhadap putrinya sendiri dan juga permintaan maafnya atas tindakan putrinya tersebut.

Kemarahan memang sangat membahayakan karena terkadang bukan kemarahannya yang berbahaya akan tetapi dampak yang dimunculkan oleh kemarahan tersebut lah yang terkadang lebih berbahaya. Semoga menjadi pelajaran bagi kita bersama.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline