Lihat ke Halaman Asli

Ronny Rachman Noor

TERVERIFIKASI

Geneticist

Mengenal Lebih Dekat Mbak Nia (Prof. Virginia Hooker)

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1419216963141704762

[caption id="attachment_384880" align="aligncenter" width="580" caption="Mbak Nia. Photo : ANU"][/caption]

Bagi para ilmuwan yang bergelut dalam bidang Indonesia Studies, pastilah akan mengenal Mbak Nia ini. Dalam berbagai kesempatan beliau memang lebih senang diperkenalkan dengan nama Indonesianya, yaitu Mbak Nia.

Mbak Nia yang nama aslinya adalah Prof. Virginia Hooker ini adalah ahli Islam di Asia Tenggara dan sekaligus pakar seni Islam di Indonesia. Pada tahun 1964 Mbak Nia adalah asisten Perdana Menteri Australia Gough Whitlam yang sangat terkenal itu  sewaktu masih sebagai pengajar di Australia National University (ANU) sebagai asisten penelitian.

Mbak Nia dalam meniti karirnya di ANU pernah jadi assistan peneliti Prof. Jamie Mackie, yang merupakan professor di Department of Political and Social Change. Beliau secara resmi tercatat sebagai dosen di ANU pada tahun 1983 di departemen tersebut dan kemudian pindah ke Faculty of Asian Studies.

Pada tahun 1998 beliau menjadi guru besar dalam Indonesia studies dan selanjutnya mendedikasikan dirinyadalam pengajaran Bahasa Indonesia dan juga studi tentang Asia Tenggara.

Mbak Nia memasuki masa pensiunnya pada tahun 2007 dan sekarang tercacat sebagai Emeritus Professor di Department of Political and Social Change.

Selama mengabdikan dirinya sebagai professor di ANU beliau sangat bangga dan terkesan dengan para muridnya yang luar biasa.Banyak dari bimbingan beliau terutama yang mengambil doctor telah menjadi orang penting dan berpengaruh setelah kembali ke negaranya masing.masing

Selama karienya Mbak nia banyak berinterkasi dengan ilmuwan terkenal sepertiAH Johns, Supomo Suryohudoyo, Cyril Skinner, Lode Brakel, OW Wolters, CS Kessler, Barbara Andaya, AC Milner, Ian Proudfoot, Azyumardi Azra, Nurcholish Madjid, Yudi Latif.

Beberapa karya ilmiah yang telah diterbitkan oleh Mbak Nia antara lain :


  • 1982 The Precious Gift Tuhfat al-Nafis, (with Barbara Watson Andaya), Oxford, Kuala Lumpur, 1982, 476pp.
  • 1991 Tuhfat al-Nafis Sejarah Melayu-Islam, Dewan Bahasa dan Pustaka, Department of Education, Kuala Lumpur, 1991, 736pp.
  • 1993 Culture and Society in New Order Indonesia, editor and contributor, Oxford University Press, Kuala Lumpur, 1993, 293 pp. reprinted 1995.
  • 1997 Tuhfat al-Nafis : Karya Agung (new edition of Tuhfat al-Nafis Sejarah Melayu Islam  as a ‘great classic’ with new Introduction), Yayasan Karyawan, Kuala Lumpur, 1997.
  • 2000 Writing a New Society: Social Change through the Novel in Malay, Allen & Unwin, St Leonards, 2000, 492pp. Received ‘Outstanding Academic Title’ Award from American Library Association, Choice, 2000
  • 2003 A Short History of Malaysia: Linking East and West, 330pp, commissioned by Allen & Unwin
  • 2003 Malaysia: Islam, Society and Politics, editor (with Norani Othman) and contributor, Institute of Southeast Asian Studies, Singapore.
  • 2006 Voices of Islam in Southeast Asia: A Contemporary Sourcebook, edited and compiled with Greg Fealy, Institute of Southeast Asian Studies, Singapore, 540pp. Received ‘Outstanding Academic Title’ Award from American Library Association Choice, 2007. Reprinted 2007.

Sekarang Mbak Nia sudah pensiun, tapi tampaknya hatinya sudah terlanjur jatuh cinta dengan Indonesia.Ditengah waktu kosongnya menikmati hari tuanya Mbak Nia masih secara teratur berkunjung dan berdiskusi di ANU dan mengajar Bahasa dan Budaya Indonesia dan mata pelajaran kewarganegraan Indonesia di sekolah dasar terpencil di wilayah New South Wales  secara sukarela alias tidak dibayar.

Terima kasih banyak Mbak Nia yang telah mencintai dan mendedikasikan dirinya untuk Indonesia.Semoga Mbak Nia terus berkarya dan sehat selalu mengurus para cucu yang sedang nakal-nakalnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline