Lihat ke Halaman Asli

Ronny Rachman Noor

TERVERIFIKASI

Geneticist

Musibah Air Asia: Maraknya Pengamat Dadakan

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Menarik sekali mengamati para pengamat sehubungan dengan musibah pesawat Air Asia.Berbagai teori, spekulasi dan pendapat berhamburan bak lumpur Lapindo yang tidak dapat dibendung.Mereka berlomba-lomba saling cepat memberikan informasi dan pendapatnya di berbagai media cetak dan elektronik siang dan malam.

Dari tulisan, pandangan dan pendapat yang dikemukakan para pengamat ini tampak sekali mereka bukan pakarnya.Ada yang hanya bermodalkan browsing di internet mencari berita, ada yang menduga-duga sekaligus mencari sensasi sertaada pula yang memang benar-benar pakar yang memiliki latar belakang ilmu penerbangan dan juga ahli perikliman.  Kompasiana tentunya tidak luput dari fenomena ini.

Secara prematur para pengamat ini rame-rame menyalahkan awan dan cuaca buruk sebagai penyebab terjadinya kecelakaan.  Benarkah demikian? Kalaupun benar apakah secepat itu dapat mengambil kesimpulan bahkan tanpa melihat isi Black box sekalipun?

Pendapat dan informasi yang tidak sahih ini sangat berbahaya karena dapat menyesatkan.Rupanya fenomena seperti ini sudah dapat ditangkap oleh Panglima TNI pagi ini di Kompas dengan mengeluarkan pernyataan : Hanya Basarnas saja yang boleh memberikan informasi tentang perkembangan pesawat Air Asia QZ8501 (baca di sini).

Penyelidikan suatu kecelakaan pesawat tidaklah mudah, karena semua aspek harus dipelajari, termasuk di dalamnya serpihan kecil sekalipun  dari pesawat jika memang mengarah sebagai penyebab kecelakaan.

Penyelidikan biasanya memakan waktu lama bahkan sampai bertahun-tahun sampai kepada keputusan akhir penyebab terjadinya kecelakaan.Bahkan ada kasus jatuhnya pesawattidak pernah ditemukan penyebabnya karena kurangnya data pendukung yang ditemukan. Dan yang lebih penting lagihanya pihak-pihak tertentu saja yang boleh melakukan penyelidikan dan mengeluarkan hasil akhir penyelidikan.

Masih ingat jatuhnya Silk Air di Sumatera beberapa tahun lalu?Saat itu berbagai pihak berspekulasi penyebab terjadinya kecelakaan tersebut adalah kombinasi cuaca buruk dan gangguan mesin.

Penyelidikan penyebab terjadinya kecelakaan ini memakan waktu lebih satu tahun.Semua serpihan persawat yang mengarah kepada terjadinya penyebab kecelakaan dipelajari termasuk rekaman di Black Box nya.Dalam kasus ini sampai dilakukan simulasi saat-saat jatuhnya pesawat karena pesawat menukik dengan tajam dalam waktu yang sangat singkat. Data-data yang dipakai untuk simulasi adalah rekaman dari black box dan data mekanis saat pesawat sebelum jatuh.

Pada kasus initerjadi kejanggalan jika jatuhnya pesawat disebabkan karena kegagalan mesin karena setelah disimulasikan sudut jatuhnya pesawat apabila terjadi kegagalan mesin tidak akan setajam seperti apa yang terjadi.

Pada akhir penyelidikan diduga bahwa jatuhnya pesawat ini karena pilot yang bunuh diri dengan sengaja menukikkan pesawatnya.Beberapa saat sebelum pesawat jatuh sang pilot meminta copilotnya untuk keluar cockpit untuk mengambilkan sesuatu, setelah keluar cockpit di kunci dan semua radar dimatikan.Selanjutnya terjadilah musibah ini.Matinya radar sesaat sebelum jatuh menjadi kunci pemecahan masalah ini. Kesimpulan ini dibuat setelah mempelajari semua aspek mekanik, aspek iklim dan aspek lain yang diduga menjadi faktir yang berperan dalam kecelakaan.

Latar belakang pilot menunjukkan bahwa beberapa bulan sebelum kecelakaan sang pilot mengalami kerugian yang sangat besar di pasar modal.Diduga pilot ini sengaja bunuh diri untuk keluar dari masalahnya.

Hasil investigasi yang memakan waktu sangat lama inipun sampai sekarang belum dapat diterima oleh semua pihak, walaupun penyelidikannya dilakukan secara ilmiah sekalipun.

Kejelian dan pengalaman para penyelidik tentunya sangat menentukan akurasi hasil penyelidikan.Pernah suatu saat hasil penyelidikan jatuhnya pesawat disebabkan oleh karena kesalahan seorang mekanik pada saat mengganti kaca cockpit dengan memasang mur yang tidak seharusnya.Demikian akuratnya hasil penyelidikan, sehingga mereka dapat menentukan tiga buah mur yang bukan seharusnya dipasang dikaca sebagai penyebab kecelakaan.

Jadi.. marilah kita lebih sabar menunggu hasil penyelidikan dari pihak yang benar-benar mengerti permasalahannya dari pada kita memberikan analisa yang kita sendiri kurang memahaminya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline