[caption id="" align="aligncenter" width="496" caption="Perdana Menteri Australia aktif bersama 6 mantan Perdana Menteri berkumpul bersama. Photo: http://www.smh.com.au/"][/caption]
Walaupun sistem pemerintahan Australia yang parlementer berbeda dengan Indonesia, peralihan kekuasaan dari satu pemimpin ke pemimpin lainnya sering kali terjadi.Pergantian kepemimpinan ini bisa saja terjadi akibat menurunnya popularitas Perdana Menteri dan digantikan dengan orang lain yang masih satu partai untuk menyelamatkan popularitas partainyamelawan partai oposisi.Pergantian pemimpin dapat juga terjadi akibat kalah dari partai lawan dalam ajang pemilu.
Walaupun kekalahan itu tentunya sangat menyakitkan, tampaknya ada semacam norma yang dianut oleh para mantan pimpinandi Australia, yaitu umumnya memilih mengundurkan diri dari aktivitas partai, legowo dan tidak mencampuri urusan partai, apalagi mengganggu dan mengkritisi penggantinya. Pengunduran diri ini memiliki dua magna, yaitu pertama menunjukkan pengakuan bahwa era dirinya sebagai pemimpin sudah berakhir karena sudah kalah karena ada pimimpin lain yang lebih baik.
[caption id="" align="aligncenter" width="496" caption="Mereka masih akrab. Photo: http://www.smh.com.au/"]
[/caption]
Magna kedua adalah memberikan kesempatan kepada orang lain di partainya untuk menunjukkan prestasinya yang lebih baik sebagai pennggantinya.Memang ada beberapa mantan pimpinan partai yang kalah kembali berjuang dan muncul kembali kepermukaan, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mencampuri urusan partainya dan tidak memberikan komentar-komentar negatif kepada orang yang menggantikannya.
Pada umumnya setelah terjadi gunjang ganjing pergantian pimpinan partaiyang tentu saja menyakitkan bagi yang dikalahkan, setelah berada diluar pemerintahan hubungan baik para mantan pimpinan partai sekaligus Perdana Menteri ini masih sangat baik dan saling menghormati. Pada berbagai peristiwa penting mereka selalu diundang dan berkumpul kembali sebagai mantan pemimpin sekaligus negaraan. Mereka sangat bangga menyandang status negarawan dan menghabiskan masa tuanya bersama keluarga.
Pada peristiwa penghormatan terakhir terhadap meninggalnya mantan Perdana Menteri Gough Witlam pada usia 98 tahun yang dikenal sebagai bapak pembaharuan Australia beberapa waktu yang lalu, semua mantan Perdana Menteri Australia yang masih hidup yang berjumlah 7 orang berkumpul memberikan penghormatan terakhirnya.Para mantan Perdana Menteri tersebut adalah : Malcom Fraser, Bob Hwke, Paul Keating, John Howard, Kevin Rudd, Julie Gillard dan Tony Abbott.
Pada saat berkuasa mereka memang sering berseberangan pendapat dan saling berargumen menyerang kebijakan lawan tapi pada saat mereka tidak berkuasa lagi mereka legowo memberikan kesempatan kepada generasi penurusnya yang lebih mampu untuk maju dan memimpin.
[caption id="" align="aligncenter" width="496" caption="Mereka pernah berkumpul tahun 2008. Mendiang PM Gough Witlam juga ikut berkumpul (nomor dua dari kiri). Photo : http://www.smh.com.au/"]
[/caption]
Walaupun diantara mereka pernah terjadi pergesekan yang cukup keras, setelah tidak lagi menjabat sebagai Perdana Menteri mereka masih saling menyapa, menghormati dan saling menghargai satu dengan lainnya.Peristiwa yang cukup langka ini berhasil diabadikan dalam bentuk photo bersama 7 mantan Perdana Menteri Australia yang masih hidup saat ini.
Peristiwa ini memang sarat dengan magna karenadisamping menunjukkan sisi kemanusiaan yang saling memaafkan, juga menunjukkan magna kenegaraannya yang bersatu sebagai mantan Perdana Menteri yang pernah mewarnai politik Australia dan membawa Australia menuju perbaikan. Disaat saat negara memerlukannya mereka berkumpul bersatu memberikan sumbangan pemikirannya untuk negaranya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H