Lihat ke Halaman Asli

Darwin VS Neo-Darwinisme

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Semua makhluk hiup berasal dari makhluk hidup sebelumnya yang dapat muncul dengan variasi baru sehingga menyebabkan terjadinya keanekaragaman. Adanya variasi-variasi baru tersebut dapat menyebabkan spesies baru. Peristiwa ini dikenal dengan istilah evolusi. Jadi, evolusi adalah proses kompleks pewarisan sifat organisme yang berubah dari generasi ke generasi dalam krun waktu tertentu. Mengenai peristiwa evolusi ini, muncul beberapa tokoh yang pemikirannya mempengaruhi dunia biologi, salah satunya adalah Charles Darwin. Ia mengajukan dua teori,yaitu spesies yang hidup sekaran berasal dari spesies lama yang hidup sebelumnya, dan evolusi terjadi melalui seleksi alam.

Darwin berpendapat dalam teorinya, seleksi alam merupakan faktor utama terjadinya evolusi. Bertambahnya waktu akan semakin bertambah pula jumlah populasi, sehingga pada suatu waktu akan terjadi suatu ledakan jumlah dan mengakibatkan benturan dalam populasi tersebut. Dalam peristiwa ini, individu yang kuat akan bertahan hidup dan yang lemah akan tereliminasi.

Namun pada periode Neo-Darwinisme, teori Darwin disempurnakan. Teori ini berpandangan bahwa seleksi alam bukanlah faktor utama terjadinya suatu evolusi organic , melainkan sebagai faktor pembatas dan pengarah, serta sebagai bentuk pengembangan dan penyempurnaan dari teori seleksi alam Darwin.

Dewasa ini telah banyak diketahui bahwa faktor terjadinya variasi makhluk hidup adalahadanya rekombinasi gen. pada makhluk hidup yang berkembangbiak secara kawin, rekombinasi gen yang menyebabkan variasi makhluk hidup dapat dibuktikan dengan hukum mendel I dan hukum mendel II. Selain itu, macam-macam faktor lingkungan juga ikut mempengaruhi. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa seleksi alam hanya sebagai faktor pembatas dan pengarah terjadinya suatu evolusi, faktor rekombinasi dan lingkungan sebagai faktor utama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline