photo by rmd
Candi Sumberawan terletak di Kelurahan Sumberawan, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Bangunannya berada di tengah hutan ngara dengan batas-batas lingkungan sebelah utara, timur, selatan dan barat berbatasan dengan Hutan Negara KPH Pasuruan.
photo by rmd
Bangunan candi terbuat dari batu andesit terdiri dari batur, kaki candi dan stupa. Denah batur berbentuk bujur sangkar yang memiliki ukuran sisi 6,30 m, tinggi 2,60 m. Kaki candi berdenah bujur sangkar, sisinya 5,04 m, tinggi 1,08 meter. Pada setiap sisi kaki candi terdampat penampil. Stupa terdiri dari lapik berdenah bujur sangkar berukuran 4,24 x 4,24 m, kaki stupa berdenah segi delapan dengan bantalan seroja dan tubuh stupa berbentuk genta. Tinggi bagian stupa 2,42 m.
Dalam prasasti Negarakertagama, candi yang diprediksi berasal dari abad 14 atau awal abad 15 ini dinamakan "Kasurangganan". Nama Kasurangganan tersebut merupakan sebuah nama yang terkenal di dalam Kitab Negarakertagama. Candi ini pernah dikunjungi oleh Raja Hayam Wuruk pada tahun 1359 Masehi. Ketika itu, raja sedang melakukan perjalanan keliling daerah.
Dari bentuk-bentuk yang tertulis pada bagian batur dan stupa/dagoba bisa diperkirakan bahwasanya bangunan candi ini telah dibangun pada abad ke-14 hingga abad ke-15 Masehi yakni pada periode Majapahit. Bentuk stupa yang ada di Candi Sumberawan telah menunjukkan bahwa latar belakang keagamaan saat itu memiliki sifat Buddhisme.
photo by rmd
ada beberapa fakta unik tentang Candi Sumberawan, yaitu candi yang tidak memiliki relief dan hanya berupa stupa dengan berdindng polos. fisik dari candi tsb berbentuk stupa sehingga banyak juga yang menyebutnya dengan Stupa Sumberawan. Terdapat sumber air yang suci di sekitar Candi Sumberawan. Pada sumber air ada mitos yang masih banyak dipercaya bahwa air tersebut bisa membuat seseorang menjadi lebih awet muda.
saat ini candi sumberawan dikelola dan dirawat dengan baik, sehingga bagi teman-teman yang ingin berkunjung dan melakukan penelitian bisa datang. candi ini ditetapkan sebagai cagar budaya oleh dinas setempat