Lihat ke Halaman Asli

Road To Buli (3): Wisata Alam Gamesan

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1297416800998408910

[caption id="attachment_89507" align="alignleft" width="400" caption="Sugernya habis mandi di sungai Gamesan"][/caption] Pada hari Minggu, 9 Januari 2011 saya diajak rekan-rekan untuk jalan keliling Tanjung Buli dengan menggunakan sepeda yang sudah disediakan perusahaan sebagai fasilitas olah raga karyawan perusahaan tambang. Setelah sarapan pagi, kami mulai bersepeda mengelilingi desa di pesisir Tanjung Buli mulai dari Geltoli-Buli Karya-Buli Asal-Sailal. Kemudian kami melanjutkan perjalan menuju ke sungai Gamesan yang terkenal jernih serta pemandangannya alam yang asri. Tak terasa kami sudah menempuh perjalan sekitar 2 jam dengan melewati tepi pantai, kebun kelapa dan kebun jati milik penduduk dan sampailah di sungai Gamesan. Kemudian kami menyusuri tepi sungai Gamesan untuk mencari daerah sungai memiliki air terjun serta agak dalam sehingga bisa kami bisa berenang dan terjun kesungai. Sangat mengasikan bisa mandi dan berenang di sungai yang jernih dan sejuk. Tak terasa hari telah siang, kami pun bersiap meninggalkan sunga Gamesan.

[caption id="attachment_89508" align="alignright" width="400" caption="Bersepeda menyusuri sungai Gamesan"]

1297416942283583541

[/caption] Kami kayuh sepeda menuju pasar Geltoli, untuk cari buah. Rencananya habis makan siang kami mau ngrujak bareng (kaya lagi pada ngidam aja he..he...). Sampai di pasar langsung kami mencari buah dan bumbu rujak. Harga barang-barang disini sangat mahal, kalo dibandingkan di Jakarta inflasinya bisa mencapai lebih 100 persen atau harganya 2 kali lipat lebih. Misalnya saja aqua galon harganya paling murah 25.000 rupiah pergalon. Hal ini yang menjadi kendala daya saing usaha disini karena sulitnya tranportasi untuk distribusi sembako kedaerah buli. Lanjutan dari kisah petualangan saya di Pulau Halmahera klik Road To Buli (2) : Budaya dan Bahasa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline