Lihat ke Halaman Asli

Tahu Sumedang, Enak dan Murah!

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

[caption id="attachment_147920" align="alignleft" width="250" caption="http://id.wikipedia.org/wiki/Tahu_Sumedang"][/caption] Tahu merupakan makan sehari-hari masyarakat kita. Tiap daerah mempunyai ciri yang kahas dalam mengolah tahu. Tahu yang paling terkenal adalah Tahu Sumedang yang berasal dari daerah Sumedang, Jawa Barat. Kita dapat dengan mudah menemukan Tahu Sumedang di seluruh pelosok Nusantara. Cita rasa Tahu Sumedang yang luar biasa itu tidak terlepas dari perjalan rakam jejak yang luar biasa, sehingga Tahu Sumedang bisa menjadi makan nasional. Rekam Jejak Tahu Sumedang Rekam jejak Tahu Sumedang bermula dari kreativitas yang dimiliki oleh istri Ongkino, yang memang semenjak awal sebagai orang yang pertama kali memiliki ide untuk memproduksi Tou Fu (dari bahasa Tionghoa, Hokkian "tau hu", yang berarti sama) yang lambat laun menjadi berubah nama menjadi "Tahu". Tahun demi tahun, Ongkino beserta istri tercinta terus menggeluti usaha mereka hingga sekitar tahun 1917 anak tunggal mereka Ong Bung Keng menyusul kedua orang tuanya ke tanah Sumedang. Bung Keng kemudian melanjutkan usaha kedua orang tuanya yang sampai keduanya memilih kembali ke tanah kelahiran mereka di Hokkian, Republik Rakyat Cina. Melalui alih generasi Ong Bung Keng, anak tunggal Ongkino, terus melanjutkan usaha yang diwariskan dari kedua orang tuanya hingga akhir hayatnya di usia 92 tahun. Di balik kemasyhuran tahu Sumedang ada pula kisah yang berbau mistik, seperti apa yang diceritakan cucu dari Ongkino, Suryadi. Sekira tahun 1928, konon suatu hari tempat usaha sang kakek buyutnya, Ong Bung Keng, didatangi oleh Bupati Sumedang, Pangeran Soeria Atmadja yang kebetulan tengah melintas dengan menggunakan dokar dalam perjalanan menuju Situraja. Kebetulan, sang Pangeran melihat seorang kakek sedang menggoreng sesuatu. Pangeran Soeria Atmadja langsung turun begitu melihat bentuk makanan yang amat unik serta baunya yang harum. Sang bupati, Pangeran Soeria Atmadja kemudian bertanya kepada sang kakek, "Maneh keur ngagoreng naon? (Kamu sedang menggoreng apa?)". Sang kakek berusaha menjawab sebisanya dan menjelaskan bahwa makanan yang ia goreng berasal dari Tou Fu China. Karena penasaran, sang bupati langsung mencoba satu. Setelah mencicipi sesaat, bupati secara spontan berkata "Enak benar masakan ini! Coba kalau kamu jual, pasti laris!", dengan wajah puas. Tak lama setelah kejadian ini, Tahu Sumedang digemari oleh penduduk Sumedang dan kemudian sampai ke seluruh Indonesia. Sumber Klik SINI Cara Buat Tahu Sumedang Menurut cerita pabrik tahu pertama di Sumedang ada di Jl. Jati no 11 Sumedang milik Ong Bung Keng. Proses pembuatan tahu Sumedang tergolong mudah. Mula-mula kedelai direndam selama 2 jam, kemudian digiling. Setelah itu dicampur dengan sedikit air. Setelah air merata kemudian direbus kurang lebih 5 menit dengan menggunakan api yang cukup panas. Sesudah itu ditaruh dalam tahang, kemudian diberi bibit dan baru dimasukkan ke dalam cetakan (dipres) selama 3 menit guna memberi bentuk tahu. Setelah 3 menit berlalu kemudian dimasukkan ke dalam kotak berukuran sisi 0,5 m dengan tinggi 7 cm, dan kemudian siap dipasarkan. Sumber Klik SINI Enak dan Murah lagi Rasa Tahu Sumedang yang khas di luar garing dan gurih, didalam lembut dan basah, lebih nikmat lagi di cocol dengan sambel yang khas atau dengan cabe rawit mentah, jadi maknyus dech. Harga Tahu Sumedang siap dimakan di jual dengan harga sekitar Rp 250-350 ber bijinya, sungguh sangat murah banget.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline