Lihat ke Halaman Asli

Gadis Malaysia Hobby Kawin Lari

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_75105" align="alignleft" width="300" caption="Ilustrasi "][/caption]

Hurm.. Tak habis-habis masalah antara Indonesia dan Malaysia ni. Lepas satu, satu. Lepas satu, satu. Entah bila nak ada duanya tu tak tahu ler. Dan masalah yang terbaru ni pula ialah mengenai kawin lari.......

Heboh dengan media online hari ini tentanng gadis Malaysia kawin lari dengan TKI. Padahal kasus gadis Malaysia kawin lari dengan TKI cukup banyak, terutama para gadis yang tinggal di kampung dengan TKI yang bekerja di perkebunan kelapa sawit atau karet. Berikut adalah beberapa kliping tentang kawin lari.

Seorang gadis Malaysia berusia 19 tahun kabur dari rumah dan meninggalkan pesan via secarik kertas untuk kawin lari dengan seorang TKI ke Jawa Timur. Setelah membaca pesan anak perempuannya, Jumat malam Omar Mahmud (56) melapor ke kantor polisi Taman Melawati, Selangor, anaknya Noorlaili Hafizah telah kawin lari dengan pacarnya, Sarjo, ke Jawa Timur. Pesan Noorlaili kepada bapaknya ialah, "Abah mulai dari ini Noorlaili tidak pulang ke rumah sebab mau ikut abang Jo pergi ke Indonesia dan menikah di sana."

Selain itu pesannya berbunyi, "Abah kami mohon maaf atas perbuatan jahat ini. Kami sangat sedih abah, tapi saya suka sekali dengan Abang Jo. Dia orang baik, abah. Kalo tidak dengan cara ini, abah pasti tidak mau saya kawin dengan abang Jo, sebab abah tidak suka dengan orang Indonesia. Karena ini, kami kawin lari." sumber klik di SINI

Seorang wanita negara bagian Kedah, Nur Jamiah Saad, 18 tahun, mengaku menderita karena dua tahun banyak makan singkong setelah menikah dengan TKI, Soranto Ngadio, 30 thn.  Nur Jumiah mengatakan hal itu kepada media massa Malaysia, Jum`at tentang nasibnya setelah menikah dengan Soranto Oktober 2007, setelah tiba di Bandara Bayan Lepas, Pulau Pinang untuk kembali ke pangkuan orang tuanya.

Dia mengaku, terpaksa sering makan singkong yang ditanam di belakang halaman rumahnya karena gaji suaminya tidak mencukupi untuk hidup sehari-hari. Menurut dia, gaji Soranto di Medan hanya enam ringgit (Rp20.000) per hari. Anak ke-8 dari keluarga Saad Ahmad dan Esah Shaari, mengaku mengenal Soranto dan menjalin cinta ketika suaminya bekerja sebagai buruh perkebunan karet, Saat itu dia masih sekolah kelas 1 SMA Gulau, Kedah. Ia menikah dengan Soranto ketikaa masih 15 tahun. Gadis itu kawin lari sebelum Idul Adha dua tahun lalu. Ia minta ijin akan jalan-jalan ke Baling tapi ternyata tidak kembali lagi. Ia ternyata kawin lari dengan Soranto ke Sumatera Utara. Sumber klik di SINI.

[caption id="attachment_75107" align="alignright" width="300" caption="Cakep juga yah he.... minta no hpnya donk!"][/caption]

Nasib mereka masih lebih baik daripada Iswatun Hasanah, Gadis Malaysia yang Dijual Ayah Kandung (Klik di SINI).

Tapi ngomong-ngomong ga kebayang yah kaya gimana kawin lari tuh... kawin berdiri aja susah....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline