Lihat ke Halaman Asli

Produktivitas Tertinggi di Jawa Tengah: Sistem Produksi Padi di Wilayah Kerja BPP Nguter

Diperbarui: 15 Desember 2024   09:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proses pembajakan lahan (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Review Case Study Mata Kuliah Bisnis komoditas dan Produk Pangan Program Studi S1 Agribisnis Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.

Sektor pertanian yang mencangkup budidaya tanaman, hewan, dan mikroorganisme, merupakan pilar fundamental bagi ketahanan pangan di suatu bangsa. Di Indonesia sendiri, tanaman padi memegang peranan yang penting sebagai komoditas pangan strategis. Sebagai sumber karbohidrat utama, padi sudah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari pola konsumsi masyarakat Indonesia.

Di tengah tantangan global, seperti perubahan iklim, fluktuasi harga, dan peningkatan kebutuhan pangan, Kabupaten Sukoharjo tetap mampu meraih prestasi sebagai lumbung padi di Jawa Tengah dengan produktivitas GKP tertinggi  mencapai 70,27 kw/ha (BPS, 2023).

Bagaimana teman-teman? Ingin tahu bagaimana sistem produksi padinya? Lanjut!!

Dalam sistem produksi padi, terdapat beberapa tahapan, di antaranya adalah perencanaan budidaya, persiapan lahan, budidaya, dan panen.

Langsung saja kita masuk ke tahap pertama, yaa!

1. Perencanaan Budidaya

Pada tahapan perencanaan budidaya, petani di wilayah kerja BPP Nguter melakukan pertemuan kelompok tani, yang di dalamnya membahas pemilihan varietas dan penyiapan irigasi. Pemilihan varietas biasanya sesuai kehendak petani, namun pada penyiapan irigasi, petani dituntut kompak, karena terdapat tantangan pasokan air yang minim jika aliran bendungan ditutup. Jika hal itu terjadi, maka petani akan menunggu hujan atau memompa air dari sumur sibel yang berada di pinggir lahan sawah.

2. Persiapan Lahan

Pada tahap persiapan lahan, petani di wilayah kerja BPP Nguter dengan rutin membersihka lahan dan melakukan pengolahan lahan. Pembersihan lahan dari gilma, semak, dan sisa tanaman sebelumnya biasanya menggunakan bantuan herbisida demi menghemat waktu. Lalu pada pengolahan lahan, petani terlebih dulu menggenangi lahan dengan air selama satu hari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline