Part 2:
Mental adalah sebagian dari kesehatan. Dalam psikologi mental juga bisa sakit. Terdapat gangguan-gangguan tertentu pada mental contohnya trauma, gila, minder yang berlebihan, dan gila. Semua jenis-jenis gejala yang terjadi pada mental ada penanganan medis yang dijelaskan dalam ilmu psikologi. Dari sekian banyak model yang digunakan terapat empat model medis yang paling sering digunakan orang, yaitu model medis, model dinamik, model belajar, dan model sistem.
1.Model Medis
Model ini juga sering disebut model penyakit. Menurut konseptualisasi model ini, perilaku abnormal bersangkutan dengan kelemahan fisik dilihat sebagai akibat dari penyakit, kekurangan, dan kelemahan biologis. Banyak psikiater menggunakan model medis, meskipun model yang yang modern mulai lebih melirik perpsektif belajar. Inti dari model medis adalah adanya hubungan antara suatu gejala dengan sebab tertentu. Misalnya paresis umum, ialah infeksi sifilitik pada kortek serebral, sebagi penyebab sifilisi dan penyakit tertentu yang disebabkan oleh kelemahan dan kekurangan psikologis tertentu.
Model medis ini, sering juga disebut medical orientational, ialahi orientasi yang menyatakan bahwa gangguan kejiwaan mempunyai landasan biologis, termasuk fisik, syaraf, dan organik. Orientasi ini didasarkan pada salah satu pendekatan biologis, ialah pendekatan biologis, yang dalam terapnya antara lain muncul dalam pemahaman yang terutama menyangkut psikologi klinis, ialah psikologi medis. Istilah psikologi medis ini merupakan nama lain (dengan pendekatan khusus, medis) untuk psikologi. Pertama kali istilah psikologi medis ini dikemukakan pada tahun 1941 oleh Ziboorg dan Henry (trull, 2005).
2.Model Psikodinamik
Model ini berkembang berdasarkan pendapat Sigmund Freud mereka yang mengikutinya. Ada beberapa asumsi dasar model psikodinamika, yaitu:
a)Proses pikiran tak sadar memainkan peranan sentral dalam menentukan perilaku abnormal.
b)Tiga agen psikologis, yaitu Id, ego, super ego berinteraksi bilamana konflik psikologis harus diselesaikan.
c)Pemungsian yang ditentukan oleh keefektifan konflik pada beberapa taraf perkembangan psikoseksual.
d)Konflik psikologis membawa orang pada keadaan cemas, di masa ego berusaha mereduksinya dengan memanfaatkan mekanisme pertahanan diri yang tidak sadar.
Proses ketidaksadaran sebagi penentu perilaku pada pembagian pengalaman manusia ke dalam tiga tipe, yaitu:
a)Pengalaman sadar, terjadi saat manusia berada dalam keadaan sadar.
b)Bawah sadar, termasuk pikiran, gagasan, dan ingatan yang dimilki orang, tetapi tidak terjadi dalam kesadaran.
c)Ketidaksadaran yang meliputi ingatan, ketakutan, impuls, dan harapan yang jarang ada pada orang
Materi ini terfikir sebagi hal yang secara psikologis menyatakan, yang akibatnya tidak mudah untuk diangkat ke alam sadar. Gangguan lebih ditentukan sebagi akibat dari pengalaman masa kecil yang menyakitkan sehingga menjadi cara orang yang bersangkutan berperilaku ketika dewasa.
3.Model belajar
Menganggap bahwa gangguan perilaku terjadi karena pengalaman salahn belajar. Yang dimaksud dengan salah ini adalah:
1)Mempelajari dengan benar contoh perilaku yang tidak baik, atau
2)Mempelajari dengan salah contoh perilaku yang baik.
Dalam model belajar ini, yang terutama adalah perilaku sosial (Ulmann dan Krasner, 1975). Faktor faali sebagi faktor penyebab perilaku salah dilihat sebagi faktor kedua dalam kebanyakan kasus.
4.Model Sistem
Para teoritis di bidang sistem menggunakan konsep-konsep ilmu kealaman, proses informasi, dan sosial untuk menkonseptualisasikan interaksi manusia, baik adaptif maupun difungsi, sebagai komponen dalam sistem sosial. Jejaringan sosil, seperti keluarga atau kelompok pertemanan dilihat sebagai pola interaksi yang bergerak statis atau berulang untuk memelihara keseimbangan yang memaksimalkan perubahan jejaring untuk bertahan. Setiap perubahan, baik dari dalam maupun luar jejaring, baik yang bersifat konstruktif maupun destruktif, mengancam “homoestatic equilibrim”. Jejaring berfungsi memantau mekanisme kemungkinan terjadinya simpangan dari pola yang telah terbangun, melalui umpan balik.
Dihunbungkan dengan sistem model, difungsika psikologis terjadi dalam dua bentuk berikut:1. Jika orang berfikir, merasa, atau bertingkah laku dalam situasi psikologis dan fisik yang mengancam atau cara yang menyakitkan agar sesuai dengan jejaringa sosial dan 2. Jika orang yang berusaha untuk mengubah peran atau interaksinya dalam jejaring sosiallnya tanpa kekuatan dan interaksinya myang memadai untuk menaggulangi kekuatan inter jejaring sosial.
Sebagai contoh, seorang yang menderita gangguan skizofrenia, menurut Batson dkk (1956) telah mengembangkan sistem pikir dan perilaku kacau karena mengembangkan pola pikir dan perilaku yang kacau keluarganya menciptakan sistem ”doeblebind”, ialah mempelajari dua pedoman yang bertentangan sekaligus pada waktu yang sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H