Kala mendung menutupi terang hari.
Gemuruh angin kencang bertiup,hujan pun membasahi.
Membawa ingatku akan rasa benci.
Sungguh,
aku benci padamu,diriku.
Yang tau tapi tak mau.
Sungguh,
aku benci padamu,diriku.
Yang mengerti tapi tak menjalani.
Sungguh,
benci ini adalah sayangku padamu,diriku.
Agar kau ingat tuk jadi,
Yang mau atas Tau mu.
Yang menjalani atas apa yang kau mengerti.
Bersama akhir rintik hujan,
Dan kembalinya terang hari.
Semoga,tumbuh bunga indah yang kan bermekaran dihari nanti.
Keterpasaan hanya akan memberi duri,dihati.
Kerelaan akan memberi mawar indah,pasti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H