Lihat ke Halaman Asli

Anang A Roziqin

Penggiat Pendidikan

Antisipasi Manipulasi dan Distorsi Indikator Kinerja Pendidikan Menurut Teori Campbell

Diperbarui: 26 September 2023   20:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Juli 2023 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi meluncurkan Rapor Pendidikan daerah. Tanggal 24 September 2023 Rapor Pendidikan Nasional juga telah di rilis. 

Hasil ini menunjukkan landscape pendidikan Indonesia yang di potret secara utuh mulai dari siswa, guru, lingkungan sekolah dan telah dirumuskan rekomendasi-rekomendasi perbaikan oleh daerah maupun satuan pendidikan.

Di lain pihak, Badan Perencanaan masing-masing daerah sedang giat-giatnya melakukan pendalaman isu karena harus menyusun Rencana Jangka Panjang Daerah 2025-2045. Isu tersebut beragam, mulai dari sosial, budaya, kualitas pendidikan, peran pemuda dan isu-isu strategis lain. Namun dari sekian aktivitas, ada satu yang tidak pernah ditinggalkan yaitu “data”. 

Kepentingan akan data yang valid dan bisa dipertanggungjawabkan menjadi taruhan bagaimana perencanaan yang akan dibuat. Apakah tepat sasaran atau tidak. Apakah akan menyelesaikan masalah atau akah menambah. Keakuratan data menjadi bagian yang melekat dalam agenda nasional ini.

Hati-hati akhir tahun

Akhir tahun seringkali menjadi waktu yang sibuk bagi banyak orang, termasuk di dalamnya para pelajar, pendidik, stakeholder maupun kelembagaan. Di dunia pendidikan juga sedang berlangsung asesmen nasional dan survey lingkungan belajar. 

Di akhir tahun akan diukur capaian serapan, capaian indicator kinerja, efektivitas, dan efisiensi dari pengelolaan anggaran-kegiatan serta dilihat capaian indicator-indikator yang telah dibuat. Hal ini akan berdampak pada potret kinerja individu, satuan pendidikan maupun lembaga tersebut.

Namun, di balik kesibukan tersebut, terdapat masalah yang seringkali terjadi khususnya di dunia pendidikan, yaitu manipulasi dan distorsi data. Hal ini dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti tekanan untuk mencapai target, keinginan untuk meningkatkan reputasi, atau bahkan kepentingan politik. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mengantisipasi manipulasi dan distorsi data di bidang pendidikan.

Salah satu teori yang dapat digunakan untuk mengantisipasi manipulasi dan distorsi data adalah Teori Campbell. Teori ini dikembangkan oleh Donald T. Campbell, seorang ahli metodologi penelitian dan psikologi sosial. Teori Campbell menyatakan ketika suatu indikator digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan, yang akan terjadi adalah distorsi dan manipulasi data.

Analisis Data, Pelanggaran dan Ketidakjelasan Data

Sebelum membahas lebih lanjut tentang Teori Campbell, perlu dilakukan analisis terhadap data, pelanggaran, dan ketidakjelasan data di bidang pendidikan. Berdasarkan laporan dari KPPOD (Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah) tahun 2017, terdapat beberapa kasus pelanggaran dan ketidakjelasan data di bidang pendidikan. Beberapa kasus tersebut antara lain:

  • Manipulasi data jumlah siswa dan guru di sekolah
  • Pemalsuan data hasil ujian nasional
  • Pemalsuan data kehadiran siswa
  • Pemalsuan data anggaran pendidikan
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline