Lihat ke Halaman Asli

Ikut Organisasi atau Organisatoris?

Diperbarui: 22 September 2016   13:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.amarphonebook.com

Memilih untuk mengikuti Organisasi atau menjadi manusia yang organisatoris ?

Banyak orang orang yang mengatakan bahwa, dengan kita mengikuti organisasi dan kegiatan - kegiatan, kita bisa belajar banyak, salah satunya yaitu soft skill, mendapatkan banyak teman, memanaj waktu dan keputusan, dan masih banyak lagi. Kita juga sering dan bahkan selalu merasakan beban saat kita mengikuti organisasi tertentu, bahkan beban ini seiring dengan tingkat kesulitan yang tinggi, kita bahkan mengorbankan waktu istirahat dan bahkan waktu kuliah kita yang menjadi kewajiban kita sebagai mahasiswa.

Kalian juga pasti punya teman yang mengikuti semua organisasi yang ada di kampus atau dulu waktu berada di bangku SMA, sampai dia tidak pernah mengikuti pelajaran karena digunakan untuk mengurus acara yang akan diadakan atau bahkan digunakan untuk istirahat.

Jangan sampai kita meninggalkan kuliah atau pelajaran demi mengurusi kegiatan atau organisasi ini, belajarlah menjadi orang organisatoris, yaitu orang yang bisa mengorganisir waktu dan diri sendiri, bukan orang yang mengikuti banyak organisasi yang disitu kita akan terbebani dan mengganggu proses perkuliahan yang menjadi kewajiban kita. Seseorang yang mengikuti banyak kegiatan atau organisasi akan merasa bahwa waktu itu tidak cukup meskipun sudah mengorbankan waktu istirahat dan perkuliahan. Maka dari itu kita juga harus mengimbangi antara waktu dan diri sendiri, yang mana diri sendiri itu berarti kemampuan dan batasan kita juga perlu diperhatikan, jangan sampai kita berorganisasi dan mengikuti kegiatan sampai rela meninggalkan kuliah bahkan sampai jatuh sakit.

Di lain sisi, dengan mengikuti banyak kegiatan dan berorganisasi, kita dapat belajar dan mengembangkan diri kita sendiri untuk menjadi bermanfaat dan siap dengan masalah di dunia kerja nanti. Karena kalau hanya sekedar duduk di bangku kuliah kita hanya mengejar kelulusan dan mengantarkan kita ke meja wawancara saja, tetapi dengan ikut kegiatan dan berorganisasi kita dapat melatih softskills kita sehingga kita dapat menjawab pertanyaan pertanyaan di meja wawancara dan berkompeten di dunia kerja. Ada hal dimana kita harus mengorbankan apa yang kita punya, kita dapat mengorbankan sebagian waktu istirahat kita sehingga kita bisa dibilang keluar dari zona nyaman. 

Dengan demikian, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa kita bisa menjadi mahasiswa yang organisatoris dengan cara membatasi kesibukan kita di organisasi dan saat kita mengikuti kegiatan dengan melihat waktu dan kemampuan diri sendiri, supaya kedepannya kita berada di meja wawancara dan setelahnya kita dapat berkompeten di dunia kerja dengan lancar dan barokah. Ajzkh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline