Acara Rasulan di Dusun Cuwelo Kidul
Rasulan merupakan sebuah kegiatan atau acara untuk menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan karena sudah diberi berkah atas panen yang melimpah atau bisa disebut juga dengan bersih desa.
Kegiatan ini biasanya dilakukan satu tahun sekali. Rasulan di Dusun Cuwelo Kidul selalu dilaksanakan pada hari Jumat Legi. Rasulan di Dusun Cuwelo Kidul harus dilaksanakan pada hari Jumat Legi karena merupakan hari jadi Dusun Cuwelo Kidul yang biasanya dirayakan dengan meriah dan berbagai macam hiburan, seperti reog, wayang, kethoprak, parade band, kirab, gotong gunungan dan kegiatan-kegiatan lain. Namun, acara-acara tersebut hanya untuk memeriahkan saja dan bukanlah acara inti.
Acara inti pada rasulan sebenarnya adalah berdoa dengan menggunakan dupa dan sesaji berupa sego wuduk dan ingkung lalu dimakan bersama menggunakan canthing atau mangkok yang terbuat dari daun pisang.
Kegiatan tersebut biasanya bertempat pada goes bandol / resan (tempat tinggal nenek moyang) dan yang memimpin prosesi tersebut adalah Pak Kaum atau orang yang dianggap tua di dusun Cuwelo Kidul.
Saat penyembahan sesaji masyarakat berkumpul di tempat tersebut untuk berdoa bersama dengan ucapan syukur. Saat sedang berkumpul ditempat untuk berdoa, tertu saja masyarakat harus menjaga sikap dan sopan santun karena tempat itu merupakan tempat leluhur yang telah menjaga dan melindungi masyarakat setempat.
Berdasarkan yang saya ketahui, saya sebagai masyarakat setempat, menurut nenek saya, jika acara rasulan tidak diadakann maka aka nada suatu hal tidak baik atau hal buruk yang akan terjadi, misalnya gagal panen atau aka nada suatu bencana. Jadi, acara rasulan harus tetap diadakan.
Dalam masa pandemic covid 19, di Dusun Cuwelo Kidul tetap mengadakan rasulan, namun hanya acara inti saja yang dilakukan karena himbauan dari pemerintah untuk tidak ada kerumunan, jadi acara untuk memeriahkann seperti kirab, kethoprak, parade band, reog, wayang dan acara-acara lainnya tidak diadakan.
Namun tidak menjadi masalah bagi masyarakat cuwelo Kidul karena pada tahun ini acara dilaksanakan atas keputusan bersama. Jadi, tidak ada yang keberatan dalam hal ini. Masyarakat sepakat untk tidak mengadakan acara pemeriahan.
Masyarakat hanya melakukan penyembahan sesaji kepda goes bandol dan kenduri di Balai Dusun. Walaupun bagi masyarakat tidak masalah, tetaapui masalah bagi tetua atau yang melindungi masyarakat cuwelo Kidul. Saat itu pada hari jumat legi tanggal 17 Juli 2020 saat melaksanakan seserahan sesaji kepada tetua ada yang dirasuki atau bisa disebut dengan kesurupan karena bebrbagai acara-acara lain tidak di laksanakan.
Dalam acara pemeriahan pun sebenarnya ada arti tersendiri di setiap acaranya. Misalnya kethoprak dan wayang selalu menceritakan cerita-cerita tertentu. Bukan hanya sekedar pementasan karena makna setiap pemantasan pasti menceritakan suatu hal yang terjadi di Dusun Cuwelo Kidul. Dari tahun ke tahun berbagai cara dilakulakan untuk mendapatkan dana demi keberlangsungan accara, mulai dari mennyebarkan proposal sampai dengan iyuran per keluarga samapi akhirnya semua dana tertutup atau tercukupi.