Lihat ke Halaman Asli

royyan kun

mahasiswa universitas airlangga

penting nya penganalan diri sejak dini

Diperbarui: 29 Desember 2024   22:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pentingnya Pengenalan Diri Sejak Dini: Investasi Masa Depan

Pengenalan diri merupakan langkah awal pintu kesuksesan dan kebanyakan orang menganggap bahwa pengenalan diri terjadi seiring bertambahnya usia. Namun, pemahaman yang mendalam tentang siapa diri kita sebenarnya merupakan fondasi penting untuk membangun masa depan yang cerah. Sejak usia dini, anak-anak perlu diberi kesempatan untuk mengeksplorasi minat, bakat, dan nilai-nilai yang mereka miliki.

Namun, kenyataannya, orang-orang masih banyak yang menganggap pengenalan diri adalah hal yang remeh atau tidak terlalu penting sehingga banyak orang yang menunda-nunda pengenalan diri dan sampai dewasa pun mereka tidak mengetahui diri sebenarnya, di mana hal itu sangat berpengaruh di banyak situasi, contohnya di perkuliahan kalian akan sering merasa tidak nyaman dan kesulitan untuk memahami prodi yang kalian pilih. Begitu pula di dunia pekerjaan, kalian akan merasa tidak nyaman, mudah lelah, dan tidak memiliki motivasi untuk menyelesaikan pekerjaan kalian.

Mengapa Pengenalan Diri Sejak Dini Penting?

Terdapat beberapa alasan yang menjadikan pengenalan diri itu penting, di antaranya sebagai berikut:

  • Membangun Rasa Percaya Diri: Dengan memahami kelebihan dan kekurangan diri, anak-anak akan lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan hidup. Mereka akan merasa lebih nyaman dengan siapa mereka sebenarnya dan tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain.
  • Membentuk Identitas: Pengenalan diri membantu anak-anak membentuk identitas yang kuat. Hal ini akan membantu mereka dalam memahami dan menentukan tujuan hidup (cita-cita)
  • Meningkatkan Kreativitas: Ketika anak-anak merasa bebas untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka, kreativitas mereka akan berkembang. Mereka akan lebih berani untuk mencoba hal-hal baru dan berpikir di luar kotak.
  • Membuat Pilihan yang Lebih Baik: Dengan memahami nilai-nilai yang mereka anut, anak-anak akan mampu untuk membuat pilihan-pilihan hidup yang sesuai dengan diri mereka.
  • Meningkatkan Kualitas Hubungan: Memahami diri sendiri akan membantu anak-anak membangun hubungan yang lebih sehat dengan orang lain. Mereka dapat lebih berempati dan mampu berkomunikasi dengan efektif.

Bagaimana Cara Membantu Anak Mengenal Diri Sendiri?

Terdapat beberapa cara yang dapat diterapkan oleh orang tua ataupun guru yang akan membantu anak untuk mengenal dirinya, di antaranya sebagai berikut:

  • Berikan Ruang untuk Bereksplorasi: Dorong anak-anak untuk mencoba berbagai aktivitas ekstrakurikuler agar mereka dapat menemukan minat dan bakat mereka.
  • Ajak Berdiskusi: Luangkan waktu untuk berbicara dengan anak-anak tentang perasaan, pikiran, dan pengalaman mereka.
  • Berikan Pujian yang Spesifik: Hindari memberikan pujian yang terlalu umum. Berikan pujian yang spesifik pada usaha dan keberhasilan anak-anak.
  • Jadilah Role Model: Tunjukkan pada anak-anak betapa pentingnya mengenal diri sendiri dengan menjadi contoh yang baik.
  • Dukung Minat dan Bakat Anak: Bantu anak-anak mengembangkan minat dan bakat mereka dengan menyediakan sumber daya yang diperlukan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Permasalahan yang dihadapi sejauh ini tampaknya tidak akan mudah untuk diurai. Berdasarkan observasi, tidak semua peserta mengenali potensi diri yang ada. Bahkan, terdapat kecenderungan kurang peduli terhadap apa yang ada dalam dirinya. Sikap ketidakpedulian tersebut berpotensi memunculkan gangguan kesehatan jiwa (Rahmawati, 2021).

Untuk itu, perlu dikenali potensi apa yang tertanam dalam diri anak-anak. Semakin cepat dikenali, maka semakin mudah untuk mengarahkannya. Manusia memiliki beragam potensi, di antaranya sebagai berikut (Nashori, 2003:89):

  1. Potensi Berpikir
    Manusia memiliki potensi untuk berpikir. Seringkali, Allah menyuruh manusia untuk berpikir, maka berfikirlah. Logikanya, seseorang hanya disuruh berpikir karena ia memiliki potensi untuk berpikir. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa setiap manusia memiliki potensi untuk belajar informasi baru, menghubungkan berbagai informasi, serta menghasilkan pemikiran baru.
  2. Potensi Emosi
    Potensi lainnya adalah potensi dalam bidang afeksi/emosi. Setiap manusia memiliki potensi cita rasa, yang dengannya manusia dapat memahami orang lain, memahami suara alam, ingin mencintai dan dicintai, memperhatikan dan diperhatikan, menghargai dan dihargai, serta cenderung kepada keindahan.
  3. Potensi Fisik
    Adakalanya, manusia memiliki potensi luar biasa untuk membuat gerakan fisik yang efektif dan efisien serta memiliki kekuatan fisik yang tangguh. Orang yang berbakat dalam bidang fisik mampu mempelajari olahraga dengan cepat dan selalu menunjukkan permainan yang baik.
  4. Potensi Sosial
    Pemilik potensi sosial yang besar memiliki kapasitas untuk menyesuaikan diri dan mempengaruhi orang lain. Kemampuan menyesuaikan diri dan mempengaruhi orang lain didasari oleh kemampuan belajarnya, baik dalam pengetahuan maupun keterampilan. Inilah yang dijadikan acuan untuk proses identifikasi awal potensi yang ada pada anak-anak yatim di Yayasan Yatim Piatu Mutiara Islami di Parung, Kabupaten Bogor.

Selanjutnya, setelah mengenali potensinya, maka perlu diperdalam kompetensi intinya. Ini dikenal dengan istilah kompetensi inti.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline