Lihat ke Halaman Asli

Pengalaman dalam Menjalankan Usaha Warung Nasi Uduk serta Resiko yang Dihadapi

Diperbarui: 3 Maret 2024   22:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar dari foto pribadi

Halo teman teman pada hari ini saya akan bercerita peihal pengalaman saya membantu orang tua untuk menjalankan usaha warung nasi uduk.semua berawal dari pesta ulang tahun yang akan saya rayakan,kebetulan saat itu orang tua saya berniat membuat bingkisan ulang tahun menggunakan nasi uduk.ternya setelah di bagikan ke beberapa tamu undangan yang saya undang pada saat itu responnya cukup baik terhadap rasa nasi uduk buatan ibu saya.dari situlah mulai terpikir bagamana kalau nasi uduk ini di jadikan ide bisnis untuk berjualan.

Akhirnya ide tersebut langsung di eksekusi oleh ibu saya dan saya untuk menjalankan usaha ini,mulai dari menyiapkan beberapa perlatan yang akan di gunakan untuk memasak dan berjualan.setelah semua segala sesuatu sudah di siapakan,Kami pun mulai berjualan di depan perkarangan rumah kami.Tentu saja antusi kami sangat tinggi saat berjualan ide bisnis ini,Kebetulan di samping rumah kami terdapat sekolahan jadi tentu saja target utama kami adalah anak sekolahan.Dalam menjalani usaha tersebut tentu saja tidak hanya hal manis yang dapat di terima hal yang pahit tentu saja juga di jumpai.Mulai dari tingkat penjualan yang belum konsisten sehingga beberapa masih menyesuaikan berapa stock nasi uduk yang harus di jual.

https://www.hops.id/travel/2948909025/resep-nasi-uduk-rice-cooker-praktis-yuk-buat-hidangan-spesial-yang-mudah-untuk-keluarga-di-rumah

Memikirkan hal tersebut saya pun turun membanyu mencari pembeli yang mau membeli produk kami dengan cara menawarkan produk yang saya jual kepada teman-teman saya serat beberapa guru,Karna saat itu saya masih duduk di bangku sekolah .tentu saja saat itu saya sangat senang karna antusias para temen saya yang memesan nasi uduk saya untuk sarapan di pagi hari.sebagai seorang pelajar saya bangun cukup pagi untuk membungkuskan pesanan untuk di bawa ke sekolah.dari hasil jualan tersebut saya mulain dapat menabung sedikit demi sedikit untuk membeli barang yang ingin saya miliki saat itu. Di sisi lain ibu saya mulai konsisten berjualan di depan pekarangan rumah kami,Sedikit demi sediki pelanggan mulai bermunculan sehingga cukup menghasilkan keuntungan untuk kehidupan sehari hari serta kebutuhan saya untuk bersekolah.

https://id.quora.com/Mengapa-nasi-uduk-yang-dijual-pada-malam-hari-rasanya-lebih-lezat-daripada-yang-dijual-pada-pagi-hari

Bisnis tersebut terus berjalan seiring waktu dan cukup mendapat pelanggan yang rata-rata seorang pelajar dan pekerja kantoran.namun dalam menjalankan usaha ini tentu saja tidak selancar seperti yang ada di pikran kita,mulai dari kenaikan harga bahan baku yang tidak merata serta mempertahankan harga jualnya seperti biasa tanpa mengurangi rasa dari makanan tersebut.Hal-hal tersebut perlu di pikirkan pada saat menjalani usaha.Pasang surut yang di rasakan saya dan orang tua saya dalam menjalani usaha ini cukup menguras pikiran dan tenaga.namun orang tua saya selalu berkata saat menjalani usaha harus tetap konsisten,ulat,tekun dan jujur itu merupakan kunci sukses dalam berusaha.maka dari itu lah alhamdulilah bisnis ini masih terus berjalan hingga sekarang.usaha ini dapat menghidupi keluarga kami dan juga dapat mengantarkan saya hingga ke bangku pergutuan tinggi saat ini.

mungkin masih banyak yang bisa saya ceritakan dalam pengalaman kali ini,Mungkin nanti di lain waktu saya akan menceritakan pengalam menarik yang lain yang pernah saya dan orang tua saya lalui dalam usaha nasiuduk ini.terima kasih untuk para pembaca yang akan membaca artikel ini,Semoga artikel ini bermanfaat bagi kalian.

Terima kasih dan sampai jumpa di lain waktu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline