Lihat ke Halaman Asli

Sape Nyang Namenya Opini?

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Opini bukan merk odol. Opini yang dimaksud juga bukan nama dari album kedua Iwan Fals di tahun 1982. Lebih-lebih, opini tidak ada hubungan dengan Opina, si Mbok pedagang gado-gado di gang sebelah. Lantas siapa opini sehingga ia kita cari-cari di sini?

[caption id="attachment_137715" align="alignright" width="315" caption="Ilustrasi/Admin (shutterstock.com)"][/caption]

BANYAK orang menjawab, opini adalah pendapat, pandangan, gagasan, ide, atau sikap. Kalau begitu, apakah puisi, musik, pidato, dan brosur obat nyamuk juga merupakan opini, karena mereka pun punya pendapat, gagasan, dan pandangan? Bisa iya bisa tidak, tapi lebih berat ke bukan. Mereka, para medium ekspresi tersebut, bukan (jenis tulisan) opini, walau mereka beropini.

Opini yang kita cari di sini, beda dengan beropini. Setiap media ekspresi bisa beropini atau mengandung opini, tapi jelas ia bukan tulisan opini. Jadi apa opini yang dimaksud jika ia adalah sebuah bentuk tulisan?

Tidak usah buru-buru. Sebaiknya kita kupas dulu si opini pelan-pelan. Kita telanjangi hingga ia tidak lagi berani kabur-kaburan dari pandangan kita, pemahaman kita.

Opini, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring, adalah pendapat; pikiran; pendirian. Sedang menurut Tesaurus Bahasa Indonesia, opini disamakan dengan keyakinan, paham, pandangan, pemikiran, pendapat, pendirian, perasaan, sikap; impresi, kesan, penilaian, tilikan (Endarmoko, 2006).

Walau secara bunyi onomatope bercitarasa logat Betawi, opini sebenarnya datang jauh-jauh dari barat sana. Ia asli berdarah Latin dengan nama opinionem (nom. opinio) yang berarti "opinion, conjecture, what one thinks," from stem of opinari "think, judge, suppose, opine," from PIE *op- "to choose" (Online Etymology Dictionary)

Pada surat kabar, opini dalam pengertian jenis tulisan dapat dibagi menjadi dua, yakni tajuk rencana (mewakili surat kabar) dan opini perorangan (mewakili pribadi). Keduanya memiliki bentuk, cara bertutur, kepentingan, dan urusan masing-masing yang tentu berbeda.

Pada dasarnya, struktur tulisan opini sama saja dengan jenis tulisan lainnya. Strukturnya terdiri dari judul, teras pembuka, isi, dan penutup. Perbedaannya, opini memiliki ciri-ciri yang lebih khas, yakni persuasif, interpretatif, aktual/kepentingan, dan subyektif.

“Ya, saya setuju kalau opini harus menghimbau, mengajak, memprovokasi (persuasif), menafsirkan, menganalisis, memberi emosi (interpretatif), isu/topik yang menyangkut lebih satu orang, hangat, terbaru (aktual/kepentingan). Tapi kok subyektif!?”

“Iya. Memang kenapa?”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline