Lihat ke Halaman Asli

Pasca Dibakarnya Lapas Tanjung Gusta Medan

Diperbarui: 24 Juni 2015   10:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada Kamis petang 11 Juli 2013, narapidana Tanjung Gusta Medan berontak dan membakar lapas Kelas 1 A Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara. Amarah narapidana diduga akibat perlakuan sipir dan minimnya fasilitas bagi penghuni lembaga termasuk fasilitas air bersih dan penerangan (listrik).Konfirmasi dari Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkum HAM) Denny Indrayana. Ia mengakui pemicu kerusuhan adalah masalah pemadaman listrik yang berimbas pada tak mengalirnya air di LP yang dihuni 2.694 orang narapidana, beberapa jam sebelum waktu berbuka puasa.

Akibatnya  sekitar 200-an narapidana bahkan ada yang mengatakan 500-an narapidana melarikan saat kerusuhan itu terjadi.  Sebenarnya pihak LP menurut Wamenkum, telah berupaya menghidupkan generator set (genset) untuk menambah supply listrik namun arus tidak cukup. “Kami sudah berusaha untuk menghidupkan genset yang ada, tapi mungkin tidak mencukupi. Mereka mungkin tidak sabar menjelang Magrib sehingga terjadi gesekan,” ungkapnya.

Belasan tahanan pelaku terorisme dikabarkan kabur juga dari penjara ini. Masih ingatkah kawan-kawan kejadian tempo lalu yang dilakukan pelaku terorisme ini?????  Mereka melakukan perampokan terhadap Bank CIMB di Medan dan melakukan latihan tembak-menembak di Aceh. Kalau narapidana lain yang kabur saya tidak khawatir tapi narapidana terorisme kabur,,upps tunggu dulu !!!
Ini bahaya,, Medan dalam bahaya bung. Sayapun jadi was-was tinggal di Medan.

Aparat Kepolisian Resort Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, berhasil mengamankan dua narapidana teroris yang lari dari Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan pascaterjadi kerusuhan.

"Ada dua narapidana teroris yang berhasil diamankan aparat polisi, satu di antaranya ditangkap pada Kamis (11/7)," kata Kepala Kepolisian Resor Langkat AKBP Eric Bhismo di Stabat, Jumat.

Penangkapan pertama terhadap narapidana teroris Abu Azzam alias Jumirin alias Sobirin, saat melintas dengan mempergunakan bus hendak menuju Aceh, tepatnya di Sei Karang Kecamatan Stabat, bersama dengan tiga narapidana lainnya yang terlibat kasus narkoba dan perampokan. Yah,,,semoga saja pak polisi sukses dalam melakukan kewajibannya. Selamat bekerja, Pak pol !!!!

Kejadian ini menurut saya bisa di cegah sebelum kejadian itu terjadi.  Dengan cara melihat, mengamati, menganalisa dan mencari info-info tentang kekurangan-kekurangan di setiap lapas seluruh Indonesia oleh Pemerintah kita saat ini. Lalu menindaklanjuti dan memperbaiki/merenovasi setiap lapas yang cacat.
Tapi apalah daya Masyarakat ternyata lebih pintar dari Pemerintah. Solusi  seperti ini saja pemerintah malas berpikir atau tidak peduli.... Itulah kegagalan Pemerintah saat ini. Menurut saya di pemerintahan SBY mulai 2004-hingga sekarang selalu memunculkan masalah-masalah dan masalah serta lamban menanganinya,,,,Kalau disebutin satu-satu masalah-masalahnya, haduhhhhhhhh,,,,,capek deh.

Kembali ke kejadian Lapas Tanjung Gusta Medan, masarakyat sangat dirugikan dengan kejadian ini. Kenapa?? Karna masarakyat di Medan sekarang merasa was-was/khawatir atas kejadian pasca dibakarnya lapas Tanjung Gusta Medan oleh narapidana dan mereka kabur.

Saya  berharap kedepannya Pemerintah bekerja lebih dari kata hebat. Dan semoga kejadian ini cepat terselesaikan. Saran untuk pemerintah "belajarlah dari kesalahan-kesalahan kecil".
Untuk narapidana terorisme yang belum kena jegal sama Pak pol.... Kembalilah ke jalan yang benar.
Bentangkan kedamaian untuk negaramu Indonesia.

salam satu Indonesia.

sumber:
http://www.tempo.co/read/news/2013/07/11/063495642/Ratusan-Napi-Tanjung-Gusta-Diperkirakan-Kabur

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline