Lihat ke Halaman Asli

Royhan ar

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Mengubah Sampah Menjadi Berkah: Sosialisasi Pemilahan Sampah dan Penggunaan Eco-Enzyme oleh Mahasiswa

Diperbarui: 24 Juli 2024   16:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosialisasi Sampah dan Eco Enzym bersama kelompok Tani dusun Binangun/dok. pri

Dalam menghadapi tantangan lingkungan sekitar yang semakin mendesak tak terkecuali di Dusun Binangun. Kami dari  Program Pengabdian kepada Masyarakat oleh Mahasiswa UMM (PMM) Gelombang 6 Kelompok 25 mengambil salah satu langkah inovatif dengan mengadakan program sosialisasi pemilahan sampah dan pemanfaatan eco-enzyme. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar, serta memperkenalkan eco-enzyme sebagai solusi ramah lingkungan untuk mengolah sampah organik. Melalui program ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dan berkelanjutan bagi lingkungan sekitar.

            Dengan beranggotakan lima orang kelompok kami mengadakan program selama satu bulan di Dusun Binangun RT 02 RW 10. Dimulai dari tanggal 18 Juli 2024 sampai dengan 18 Agustus 2024. Kegiatan pertama yang di lakukan yaitu membantu mengedukasi masyarakat terutama kelompok tani di Dusun Binangun lewat sosialisasi pemilahan sampah. Hal ini selaras dengan ditutupnya TPA di Dusun Binangun maka kami berharap menjadi salah satu solusi agar para kelompok tani tahu cara memilah sampah rumah tangga yang benar. Tidak hanya melibatkan kelompok tani kami juga mengundang beberapa tokoh desa antara lain, : Ketua RT 02, Ketua TPQ Ash -- Shiddiqi, beserta Ketua karang taruna dan rekan -- rekan lainnya.

Pembuatan Eco-Enzyme /dok. pri

            Kegiatan selanjutnya kami memulai untuk membuat Echo Enzym. Eco Enzym, sebuah ramuan alami yang dapat diproduksi dari bahan-bahan sederhana di rumah yaitu : kulit buah, gula merah, air, wadah kedap udara.Perbandingan dalam membuat echo enzyme yaitu 3 : 1 : 10 untuk bahan organic (kulit buah) : gula merah : air. Setiap minggu, buka tutup wadah untuk melepaskan gas yang terbentuk selama proses fermentasi. Setelah tiga bulan, saring campuran tersebut untuk memisahkan cairan dari ampasnya. Cairan yang dihasilkan adalah eco-enzyme yang siap digunakan sebagai pembersih serbaguna, pupuk cair, atau penghilang bau alami. Ampasnya juga dapat digunakan sebagai kompos untuk tanaman.

            Sasaran hasil echo enzyme kami terapkan di Dusun Binangun pada kebun jeruk karena profesi masyarakat di sini yaitu petani jeruk.Dengan demikian itulah salah satu proker utama kami untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Semoga usaha kami menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terlibat aktif dalam kegiatan pengabdian masyarakat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline