Lihat ke Halaman Asli

Roy Frans

Seorang PNS di Kementerian Keuangan

Aku adalah Hujan

Diperbarui: 19 Juni 2020   21:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rintik-rintik hujan jatuh menghujam dahan
Tetes demi tetes masuk ke pori-pori tanah
Tak ada satu bendapun yang dapat menahan
Semua hanya menerima dengan pasrah

Udara dingin menyayat ke seluruh badan
Angin berhembus membawa perih
Jejak sinar matahari hilang ditelan hujan
Keping-keping kaca menusuk meneteskan darah

Apakah kerinduan bagaikan rintik hujan?
Yang selalu dapat menembus tiap lapisan tanpa ada yang bisa menahan
Ataukah kerinduan bagaikan hujan?
Yang bisa menghilangkan panasnya sinar kegundahan, kegalauan dan kemarahan.
Bisakah kerinduan meneteskan air mata kepedihan?
Yang menjadi tajam menghujam, menyayat ke sanubari karena ada yang menahan.

Aku adalah hujan
Aku tak dapat ditahan
Aku menyejukkan
Akulah kerinduan

By Roy Dabut
Dibuat tgl 28 Apr 2019
Di Bekasi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline