Indonesia kehilangan arah terkait pengembangan pendidikan Vokasi. Sedikit sekali individu atau organisasi yang dapat dijadikan contoh bagaimana penerapan pendidikan Vokasi yang sesuai untuk kebutuhan daerah. Kompetensi yang dimiliki anak muda kita tidak cukup membanggakan dan semakin menambah tingginya pengangguran di Indonesia. Tingkat pengangguran terbuka di Indonesia paling tinggi di Asean dan Urutan 57 di Dunia. Terutama SMK memiliki tingkat pengangguran tertinggi jika dibandingkan dengan lulusan D3/D4. Berdampak pada produktivitas yang rendah sehingga daya saing dengan negara lain juga tertinggal jauh. Sumber Daya Alam yang melimpah tentu saja tidak akan menjamin keberlangsungan Indonesia menjadi sebuah negara.
Penulis dengan latar belakang pendidikan Teknologi Informasi dan di masa muda memiliki pengalaman bekerja di pedalaman Kalimantan. Belajar dan Membangun karir sebagai praktisi Teknologi Informasi di kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta dan Kota besar lainnya di Indonesia. Merintis perusahaan di bidang IT yang banyak berkontribusi dalam memberdayakan anak-anak muda daerah untuk menemukan bakat serta menjadi individu yang cerdas menghasilkan solusi atas permasalahan bangsa. Merintis sebuah Kawasan Pendidikan Terpadu pertama di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan tengah. Dimana di dalamnya terdapat TK Cahaya Cendekia, SD Cendekia, SMK Cendekia, SMK Teknologi Kotawaringin, Politeknik Sampit, PKBM Cendekia, LPK Borneo Engineer, LKP Indonesia Kompeten dan Pesantren Cahaya Cendekia. Tulisan ini merupakan titik awal sebuah kontribusi penulis untuk Indonesia Maju dan berpengaruh di level Internasional.
Sampit memiliki potensi alam yang sangat besar. Perkebunan, Kehutanan, Pertambangan, Akuakultur dan potensi Wisata yang luar biasa sehingga menjadi Sumber Kekayaan Negara. Ironi dengan tingginya pergaulan bebas, penjara penuh dengan tahanan narkoba, Pekerja seks di bawah umur dan tingkat pendidikan yang rendah. Belum sejahteranya masyarakat di desa-desa sampai kepada akses infrastruktur yang timpang antara kota dan desa. Pengangguran dan rendahnya penyerapan SDM terampil dari perusahaan setempat atau perusahaan nasional. Membuat kita bertanya dosa apa yang kita perbuat sehingga kita tidak bisa memanfaatkan kekayaan Sumber Daya untuk kesejahteraan dan kemashalatan orang banyak.
sebagai Praktisi Pendidikan Vokasi di Indonesia tentu saja atas semua permasalahan tersebut ada Solusi Konkret dan sudah di implementasikan dengan sumberdaya dan kewenangan di miliki. Penulis membangun Unit-unit bisnis di dalam kampus yang menjadi Sumber Inspirasi mahasiswa. Bahwa kita pun bisa dan mampu terdepan membangun bisnis berbasis teknologi yang menghasilkan keuntungan secara finansial serta benefit bagi stakeholder yang terlibat. Keunggulan yang dimiliki unit bisnis berbasis teknologi yang di bangun antara lain:
- 1. Seluruh keuntungan di gunakan untuk Beasiswa Pendidikan
- 2. Mahasiswa bekerja di unit bisnis sampai menjadi Praktisi
- 3. Masyarakat merasakan manfaat dari produk/jasa dan ikut serta memasarkan
- 4. Siswa SMK bisa Magang atau Praktek Kerja Lapangan
- 5. Branding Daerah karena memiliki Unit Bisnis Teknologi
- 6. Legalitas terpenuhi dan Bisnis berskala Nasional
- 7. Penerapan teknologi juga menjangkau Desa-desa terpencil
Beberapa unit bisnis (Pendidikan Berbasis Industri / Teaching Factory) antara lain
- 1. Vokasi Net https://www.instagram.com/vokasi_net usaha di bidang Penyedia Jasa Internet
- 2. Polyprint usaha di bidang Percetakan Digital
- 3. Polysoft usaha di bidang Pengembangan Software / Aplikasi
- 4. Polyschool usaha di bidang penyediaan guru TIK
- 5. Cafe Terdekat dan Cangkir Tua Reborn usaha Makanan dan Minuman
- 6. PolyFresh adalah Hub untuk petani / Fresh Market
- 7. Pembibitan Sawit unggul dan bersertifikat
- 8. Agrowisata untuk edukasi pertanian
- 9. Developer Vokasi untuk usaha di bidang Civil Engineering
- 10. TUK Indonesia Kompeten sebagai pusat Pelatihan dan Sertifikasi
- 11. Digital Agency usaha di bidang Branding, Digital Marketing dan Creative Center
- 12. PolyAgro Engineer adalah penerapan Ilmu Teknik Sipil di Perusahaan perkebunan
Tentu saja membangun pendidikan vokasi harus mendapat dukungan dari semua pihak terutama Pemerintah Daerah, Perusahaan , masyarakat lokal juga pegiat pendidikan Vokasi di Indonesia. Yang wajib kita lakukan sebagai pribadi adalah kerja nyata di bidang pendidikan agar dapat menginspirasi anak muda untuk Vokasi Indonesia yang lebih maju.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H