Lihat ke Halaman Asli

royan hermansyach

Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa UNAIR Belajar Bersama Anak SD di Eks-Lokalisasi

Diperbarui: 1 Februari 2024   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tawa memenuhi balai RW 9 Kelurahan Kandangan, Benowo, Surabaya. Setiap Senin dan Sabtu, belasan anak usia sekolah dasar belajar bersama sembilan mahasiswa Universitas Airlangga. Tidak hanya belajar materi di sekolah, para mahasiswa mengajari mereka tentang budaya buang sampah pada tempatnya dan pentingnya sarapan bergizi.

Para mahasiswa itu sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata-Belajar Bersama Komunitas (KKN-BBK) di desa Kandangan, Kecamatan Benowo. Sejak 16 Januari lalu, mereka bekerja sama dengan kelurahan setempat untuk mengisi program Sinau Bareng. Mulanya, program ini digagas oleh dinas pendidikan kota Surabaya untuk menjadi wadah belajar bagi anak usia sekolah dasar. Oleh mahasiswa KKN, program ini digunakan sebagai momentum mereka mengabdi pada masyarakat: mengedukasi anak usia dini.

Dalam program tersebut, anak-anak peserta program sinau bareng didampingi dalam mengerjakan tugas sekolah. Selain itu, mereka juga mendapatkan materi tambahan dan permainan-permainan kecil dari para mahasiswa.

Sulistyawati, koordinator program sinau bareng RW 9, mengatakan bahwa pihaknya sangat terbantu dengan adanya mahasiswa peserta BBK. Dirinya berharap apa yang diajarkan mahasiswa nantinya dapat bermanfaat bagi anak-anak di RW 9.

"Alhamdulillah, semoga apa yang kakak mahasiswa sampaikan bisa dimengerti anak-anak dan bermanfaat," ujarnya pada Sabtu (27/1/23).

Dirinya juga mengatakan bahwa pengajar asli dari dinas pendidikan tidak selalu dapat hadir menemani anak-anak belajar. Keberadaan mahasiswa KKN dapat "menutup" celah pengajar ini sehingga anak-anak tetap mendapat pendampingan belajar yang dibutuhkan.

"Anak-anak semua senang dengan apa yang diberikan oleh adik-adik mahasiswa," imbuhnya.

Thoriq, salah satu peserta program, mengaku terbantu dengan adanya sinau bareng.

"Iya. Suka belajar matematika. Diajari perkalian cepat sama pecahan buat ngerjain PR," terang Thoriq. Matematika memang mata pelajaran yang sering dipelajari di sinau bareng. Anak-anak peserta program sering mendapat latihan soal yang dibuat oleh mahasiswa.

April, salah seorang mahasiswa, merasa  bersyukur dapat berbagi ilmu bersama anak-anak RW 9.

"Kebetulan aku dari rumpun kesehatan. Jadi berbagi ke adik-adiknya juga seputar biar mereka sehat. Dimulai dari yang kecil-kecil. Biar mereka ndak kebanyakan makan jajan melulu. Biar makanannya sehat," ujarnya. Sudah genap empat kali April mengisi program sinau bareng. Selain mengajari mereka soal budaya makanan sehat, dirinya juga mendampingi kelompok siswa kelas 1 dan 2 Sekolah Dasar untuk mengerjakan PR.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline