Waktu itu saya bersama dengan komunitas pecinta fotografi yang ada di kampus saya menyempatkan diri untuk berkunjung di Keraton Yogyakarta. Mengapa kita memilih tempat di sana ? karena di sana memang banyak obyek foto yang bisa kita dapatkan. Banyak pengunjung yang berdatangan untuk sekedar berwisata maupun hanya bermain-main saja. Untuk biaya masuknya sendiri per orang dikenai tarif 5 ribu rupiah dan jika membawa kamera dikenakan biaya tambahan seribu rupiah.
Wisata sejarah keraton Yogyakarta yang bisa kita kunjungi antara lain kereta kencana,koleksi lukisan-lukisan tempo dulu karya Raden Saleh yang apabila kita melihat mata pada lukisan itu seolah-olah lukisan itu memandangi kita kemanapun kita bergerak,pertama saya juga tidak percaya akan hal itu setelah pemandu memberitahu mengenai hal tersebut, tetapi setelah saya melihat mata pada tokoh lukisan tesebut ternyata benar- benar terjadi. Ada juga museum batik yang bisa kita kunjungi, tapi sayangnya pada saat kita masuk kedalam di larang untuk memotretnya.
Adapun saat kita berkunjung di dalam keraton kita harus bersikap sopan dan menjaga perilaku kita.Ada larangan yang pada awalnya saya juga tidak tahu bahwa kita tidak boleh memakai topi saat memasuki keraton. Saya sempat di tegur oleh salah satu abdi dalem disana karena saya mengenakan topi.Setelah saya bertanya kepada abdi dalem tersebut, menggunakan topi itu tidak sopan dan jika ingin menggunakan pelindung kepala harus menggunakan blangkon.
Setelah itu saya mengikuti abdi dalem tersebut karena saya memiliki rasa ingin tahu tentang aktivitas yang di lakukan oleh para abdi dalem. Para abdi dalem ternyata juga sering berkumpul di sebuah teras untuk membahas ataupun merapatkan sesuatu hal yang ingin mereka rapatkan atau mereka bahas. Semua abdi dalem mengenakan pakaian surjan yang sama yaitu satu motif dan meggunakan jarik dan blangkon seta tidak boleh menggunakan alas kaki.
Sekitar pukul 11.45 siang akan ada momen yang bagus untuk kita foto yaitu beberapa abdi dalem putri yang usianya mungkin sudah di atas 60 tahun akan membawakan makan siang dari dari dapur yang di pimpin oleh abdi dalem yang paling senior yaitu yang di payungi di depan. Hal tersebut sudah menjadi rutinitas setiap harinya di keraton Yogyakarta. Memang tersebut terlihat biasa-biasa saja, tapi menurut saya hal tersebutlah yang menarik karena saya juga baru pertama kali melihatnya dan bisa kita jadikan objek foto.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI