Surakarta - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata KKN PPM Kelompok 84 Universitas Slamet Riyadi Surakarta melakukan kegiatan penyuluhan untuk warga RW 1 Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta pada hari Sabtu tanggal 23 Agustus dengan tema pentingnya investasi untuk masa depan.
Kegiatan ini sebenarnya akan menyasar pada semua kelompok usia baik anak, remaja dan dewasa. Tetapi karena keterbatasan waktu baik dari mahasiswa dan warga, maka kegiatan ini hanya dilakukan untuk kelompok usia dewasa dengan membahas dua topik yaitu investasi fisik dan digital serta bahaya investasi bodong dan cara mencegahnya.
Secara keseluruhan para warga sudah mengetahui keuntungan dari investasi tetapi belum melakukan karena penghasilan warga hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Para warga yang mendapat sosialisasi ini sebenarnya ingin berinvestasi dalam bentuk emas maupun tanah, tetapi harganya yang sudah terlampau tinggi membuat warga mengurungkan niat mereka untuk berinvestasi. Sementara di investasi digital para warga sama sekali tidak mengetahui karena masih terbilang gagap teknologi dan masih sangat asing dengan aplikasi investasi digital.
Pada pembahasan bahaya investasi bodong narasumber hanya memberikan sedikit tips pencegahan seperti pengecekan sumber keuntungan, kemudian menyarankan agar tidak cepat tergiur dengan keuntungan yang besar, dan beberapa tips lainnya. Para warga sudah mulai jeli dan sadar akan maraknya penipuan berkedok investasi yang sangat menguntungkan, sehingga mereka juga berhati-hati dengan kedatangan orang yang tidak dikenal yang menawarkan investasi.
Roy Krishna Aji Ramadhan selaku wakil ketua kelompok KKN 84 sekaligus narasumber pada kesempatan saat itu berkata bahwa "Sebenarnya para warga sudah sadar mengenai keuntungan berinvestasi tetapi masih ragu untuk melakukannya karena keterbatasan keuangan dan teknologi".
Sementara pada tema bahaya investasi bodong dia mengatakan "Para warga yang mendapatkan sosialisasi kali ini sudah cukup paham cara mengatasi dan membedakan mana investasi yang menguntungkan dan mana investasi bodong".
Dia berharap agar warga lebih bijak lagi dalam menggunakan uangnya untuk berinvestasi, tidak perlu dengan jumlah sangat besar, tetapi bisa dimulai dengan jumlah yang kecil dahulu. Hal ini diharapkan agar warga dapat berjaga-jaga ketika terjadi suatu hal yang tidak diinginkan dan dapat digunakan pada saat yang tepat. Selain itu warga juga tidak hanya bergantung lagi dengan menabung di bank karena pada setiap bulannya tabungan dalam rekening akan terpotong untuk admisnistrasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H