Lihat ke Halaman Asli

Roy Najib Rasyid

Sebatas "Tukang"

Analogi Organik Herbert Spencer Kaitan Teori Lenyapnya Negara

Diperbarui: 24 November 2021   08:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Negara menurut asal katanya berasal dari Bahasa Sanskerta "nagari" atau "nagara". Sedangkan, menurut definisi dari Prof. Mr Soenarko negara ialah jenis dari organisasi masyarakat yang memiliki tiga syarat dasar seperti daerah, warga negara, dan kekuasaan. 

Dalam pendapat Bellefroid, negara adalah masyarakat hukum yang mendiami suatu daerah tertentu, dilengkapi dengan kedaulatan tertinggi untuk tujuan kepentingan umum (Soetomo, 1993: 23). 

Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa negara adalah suatu masyarakat hukum yang memiliki beberapa syarat seperti daerah, warga negara, dan kedaulatan sebagai sarana mewujudkan kepentingan umum.. Negara sejatinya eksis sebagai akibat dari adanya bangsa dan proses penyatuan organisasi-organisasi yang secara sengaja diciptakan oleh sekelompok individu (Soehino, 2013: 143).

Dalam perkembangannya, negara mengalami berbagai peristiwa-peristiwa penting yang berpengaruh dalam proses perwujudan kepentingan umum suatu negara tersebut. Heinrich Ahrens, Herbert Spencer, dan Bluntschi mencoba menerangkan lenyapnya negara dalam teori organis yang melihat realita hancurnya negara Romawi.

Herbert Spencer lahir pada tanggal 27 April 1820 di Derbyshire, England dan meninggal pada 8 Desember 1903 di Brighton, England. Ia merupakan seorang sosiolog, filsuf, dan penganut teori evolusi berkebangsaan Inggris yang cukup terkenal. Karyanya The Synthethic Philosophy (1896) memuat prinsip tentang biologi, psikologi, moral, dan sosiologi. 

Herbert merupakan seorang penganut teori evolusi yang memandang bahwa setiap individu berkembang menurut sifatnya. Pandangan ini bersumber dari teori evolusi Darwin tentang manusia yang berasal dari kera. Ia berhasil mengaitkan prinsip biologi dan sosiologi dengan analogi organiknya yang cukup terkenal hingga saat ini (Ensiklopedia Britannica, 1998: 1).

Herbert berpendapat bahwa masyarakat ibarat suatu individu yang di dalam bagian-bagiannya memiliki hubungan timbal balik atau bisa dikatakan bersifat organik. Masyarakat atau negara memiliki kesamaan dengan individu apabila ditinjau dari pertumbuhan yang terlihat sebagaimana contoh seorang individu remaja berkembang menjadi dewasa. Begitu pula, dengan sebuah negara kecil yang berkembang menjadi semakin besar dan mencapai puncak kejayaannya (Soorya Gopi, 2019: 5).

Dalam hal struktur kompleksitas, keduanya juga memiliki persamaan seperti masyarakat atau negara yang memiliki struktur homogen akan berkembang menjadi struktur yang lebih kompleks atau heterogen. Sama halnya, dengan individu (amoeba) yang memiliki struktur sederhana berkembang menjadi individu (mamalia) yang strukturnya lebih rumit. 

Dari penjelasan tersebut, Herbert memperlebar gagasannya yaitu dengan rumitnya suatu struktur akan membuat suatu fungsi menjadi lebih beragam pula. Dalam hal individu, makhluk dahulunya merupakan makhluk uniseluler yang berkembang menjadi lebih kompleks dengan fungsi yang berbeda pula. Sedangkan, negara yang bersifat homogen menjadi heterogen memiliki fungsi yang berbeda pula di tiap masyarakat atau struktur lebih kecilnya yaitu individunya.

Ia juga berpendapat bahwa perbedaan akan mengarah kepada keharmonisan. Dalam suatu individu pastinya memiliki sistem organ yang berbeda-beda. Individu tidak dibekali oleh organ yang sama, tetapi berbeda. Suatu individu dibekali organ jantung, paru-paru, penglihatan, pendengaran, dsb. Suatu individu tidak hanya dibekali dengan organ jantung yang berjumlah misalnya 20, tetapi berbeda. Hal tersebut sama dengan suatu negara yang di dalamnya memiliki masyarakat-masyarakat yang berbeda mengarah pada harmonisasi negara itu sendiri.

Terkadang hilangnya salah satu organ tersebut tidak berpengaruh terhadap matinya individu. Contoh nyatanya hilangnya organ kaki pada manusia, tidak berpengaruh pada matinya manusia tersebut. Dalam negara pun memiliki kesamaan hal, pecahnya masyarakat dalam suatu negara tidak mengarah pada kehancuran negara tersebut. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline