Lihat ke Halaman Asli

Roy Soselisa

Sinau inggih punika Ndedonga

Persembahan bagi Bangsa

Diperbarui: 25 Juni 2023   18:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berlin, Jerman (dokpri)

"Bola Berguling Menuju Sasaran Berbentuk Gada, Berlatih dan Bertanding demi Kehormatan Bangsa"

Jargon ini terpampang pada spanduk di tempat kami berlatih boling selama pelaksanaan Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) menuju Special Olympics World Games (SOWG) Berlin 2023. Jargon ini saya susun atas masukan dari istri untuk menyederhanakan kalimatnya, sebelum (30/4/2023) Pelatnas SOWG Berlin 2023 digelar (7/6/2023) di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah.

Jargon ini bukan sekadar untaian kalimat belaka, melainkan di dalamnya terkandung kekuatan batin yang menjiwai setiap personil dalam tim boling. Setiap bola yang berguling, ada tekad kuat di dalamnya. Setiap gada yang terjatuh, ada perjuangan gigih di sekelilingnya. Ada tekad dan perjuangan dalam hari-hari kami berlatih, tekad dan perjuangan yang sama pula kami miliki sejak hari pertama menginjakan kaki di Tanah Jerman (12/6/2023).

Dalam beberapa kali kesempatan saat diwawancarai oleh wartawan sebelum keberangkatan, sempat pula ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi nasional, dengan penuh keyakinan cabang olahraga boling menargetkan satu emas untuk dipersembahkan bagi Indonesia pada SOWG Berlin 2023. Target yang kami miliki tidaklah serampangan, melainkan telah melalui penghitungan yang matang.

Kekuatan yang dimiliki oleh cabang olahraga boling sejumlah 2 Atlet dan 1 Unified Partner (atlet non-disabilitas yang menjadi mitra atlet disabilitas intelektual), dengan kekuatan yang ada ini kami telah melakukan beberapa kali simulasi pertandingan selama pelaksanaan Pelatnas SOWG Berlin 2023, dan melaluinya diperoleh hasil evaluasi yang mengantarkan pada target yang akan diraih.

Hingga saat yang dinantikan pun tiba (22/6/2023), setelah melalui babak divisioning tiga hari sebelumnya (19/6/2023), kami melakukan berbagai analisis guna menerapkan taktik untuk bisa mencuri medali emas dari negara lain—saat fisik, teknik, dan mental telah siap, satu aspek penting berikutnya yang tak boleh terabaikan supaya tidak terjadi ketimpangan yakni taktik.

Hasilnya satu medali emas berhasil dipersembahkan oleh Muhammad Yafie Eza Mahendra dan Muhammad Angga Reka Perdana pada nomor Unified Sports Doubles Team Final, mengungguli pasangan dari Austria sebagai peraih medali perak, dan pasangan dari Kazakhstan sebagai peraih medali perunggu.

Berlin, Jerman (dokpri)

Mereka telah memberikan kemampuan terbaiknya, pada nomor Men’s Singles Final (24/6/2023) pun, Muhammad Yafie Eza Mahendra kembali memberikan kemampuan terbaiknya yang dibuktikan dengan capaian skor yang lebih tinggi dibanding dengan babak divisioning, hingga mampu mengantarkannya menduduki peringkat kelima.

Demikian pula dengan atlet Indonesia lainnya pada nomor Men’s Singles Final, Muhammad Aldi telah berhasil memberikan kemampuan terbaiknya, capaian skornya lebih tinggi dari capaian skor pada saat tes paramater sebelum keberangkatan maupun pada saat mengikuti babak divisioning, hingga mampu mengantarkannya untuk menduduki peringkat ketujuh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline