Lihat ke Halaman Asli

Rovina Alisa Sasa

Health Care Assistant

Menjadi Kekasih Terbaik-Mu

Diperbarui: 2 Desember 2022   14:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengejar Cinta-Nya

Mengenal kekasih terbaik Allah.

Rasulullah ﷺ adalah pengemban Amanah risalah terakhir yang diutus oleh Allah SWT untuk alam semesta ini. Beliau adalah Nabi akhir zaman yang dipercaya oleh Allah untuk berdakwah di bumi untuk memerangi segala bentuk keburukan. Julukan teristimewa beliau adalah “kholilloh” yang artinya kekasih Allah. Ini adalah tingkatan tertinggi derajat muhabbah (kecintaan) yang paling sempurna.

                Sungguh, tidak ada satu manusia pun yang mampu menandingi kemuliaan beliau di muka bumi. Begitu banyak pengorbanan yang telah Rasulullah ﷺ lakukan dalam memperjuangkan Islam, diantaranya, yaitu kisah yang selalu terkenang dalam sejarah ingatan kaum muslimin Ketika Rasulullah ﷺ hijrah dari Mekah ke Madinah untuk menegakkan kalimat Allah. Sejarah mencatat bahwa semua peristiwa hijrah ini adalah titik balik dalam dakwah Islam. Pasca-hijrah inilah Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya membina umat dan mengokohkan eksistensi Islam, sekaligus menyebarkan Islam ke seluruh penjuru dunia hingga berada pada puncak kesempurnaahnya.

                “Ketika manusia memutuskan untuk berhijrah (bertobat) berrati ia telah memutuskan untuk menjadikan dirinya lebih baik dimata Rabb-Nya. Dengan berhijrah pula ia memutuskan untuk bertekad menjadi kekasih terbaik-Nya” 

                Iman yang sudah tertanam kokoh dalam jiwa beliau menumbuhkan cinta yang tiada tertepi kepada Allah SWT. Rela memberikan seluruh potensi dan sumber daya yang dimiliki untuk berjuang menengakkan kalimat-Nya. Tidak akan pernah habis tinta yang ditulis untuk capaian prestasi kebaikan pada penyeru kebenaran. Inilah bukti kecintaan Kekasih Terbaik Allah yang bisa diambil suri teladan dari generasi ke generasi.

                Dan seperti Rasulullah ﷺ, maka sesungguhnya setiap manusia juga diperintahkan untuk berhijrah. Hijrah dalam hal ini adalah berpindah dari kebiasaan melakukan perbuatan buruk, untuk kemudia ditinggalkan dalam bealih melaksanakan perbuatan yang baik, dari kekufuran menjadi keimanan, dari kufur nikmat menjadi syukur, dari maksiat menjadi taat, dari jahiliah menjadi islamiah, dari banyak dosa kemudian bertobat dengan disertai keistiqomahan.

                Jika Azzam (tekad) berhijrah telah mengakar kokoh dalam jiwa, maka dalam hal apapun langkahnya hanya untuk menggapai ridho Rabbnya. Karena dengan ridho-Nya, kita selalu berada dalam kasih sayang Allah.  Dengan kasih sayang Allah inilah orang yang berhijrah akan mendapatkan kenikmatan yang tiada tara dari-Nya. Allah SWT berfirman : (QS. An-Nisa:100) “ Dan barangsiapa berhijrah di jalan Allah. Niscaya mereka mendapati di muka bumi tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline