Lihat ke Halaman Asli

Seca Faleesha

Mahasiswi Program pendidikan bahasa dan Sastra Indonesia

Takdir Pilu

Diperbarui: 17 Juni 2021   05:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tetesan air itu terjun bebas dari mata

Hati yang telah lama dijamah luka

Remuk, hancur melebur bersama lara

Hari ini kutulis takdir bertemakan duka


Buih rasa membawaku yang terluka

Cendayam dari cinta tak pernah kuraba

Kepada angan yang tak pernah kusuka

Kembali kuterima takdir yang tak pernah iba


Aku dan dia hanya sekadar temu

Bukan untuk bersama apalagi menyatu 

Karena dia hanyalah seorang tamu

Yang akan pergi seiring waktu


Namun aku tak lagi membatu

Kini kutulis ulang takdir untukku

Yang akan sembuhkan hati yang pilu

Dan membawa keelokan cintaku


Angin yang tak lagi samar

Akan menenangkanku yang selalu menyamar

Hatiku takkan membawa pilu lagi

Kan kusambut luka tuk pergi 


-2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline