Lihat ke Halaman Asli

Fakta Otak, Triune dan Nutrisinya

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12935534421510298852

Teori otak triune, berarti “ three in one” (Dave Meier, 2002: 83). Menurut teori otak ini, otak manusia di bagi menjadi 3 yaitu otak reptil, sistem limbik, dan neokorteks. Dr.Paul Maclean mencetuskan konsep tiga otak dalam satu kepala (otak triune). Menurut teori ini, otak manusia sebenarnya terdiri dari tiga bagian otak. Otak reptil, otak mamalia, dan otak neo kortex. Otak reptil bermula dari batang otak yang terletak di dasar otak dan terhubung dengan tulang belakang. Otak ini berfungsi sebagai pusat kendali, sistem syaraf otonomi, dan untuk mengatur fungsi utama tubuh. Juga mengatur reaksi seseorangterhadap bahaya atau ancaman. Ketika otak reptil ini aktif,orang tidak akan bisa berpikir, yang bekerja adalah insting atau nalurinya. Otak reptil aktif bila seseorang kurang tidur, terancam, takut, stres, atau pada saat kondisi tubuh dan pikiran yang lelah. Otak reptil kemudian berkembang menjadi otak mamalia yang di dalamnya terdapat sistem limbic yang terdiri dari amygdala, hippocampus, thalamus dan hypothalamus. Peran otak ini adalah mengatur kebutuhan akan keluarga, strata sosial dan rasa memiliki. otak mamalia juga memberikan arti pada suatu emosi atau kejadian (sosial dan emosional). Selain juga berperan dalam mengendalikan sistem kekebalan tubuh, hormon dan memori jangka panjang. Sistem limbic di dalam otak mamalia berperan sebagai saklar untuk menentukan otak mana yang akan aktif, otak reptil atau otak neo cortex. Bila seseorang dalam keadaan tegang, stres, takut atau marah, maka informasi yang diterima otak akan di teruskan ke otak reptil. Dan bila seseorang dalam keadaan bahagia, tenang, dan rilex, maka otak neo cortex akan aktif dan dapat di gunakan untuk berpikir. Otak neo cortex ini merupakan 80% dari total otak manusia dan di sebut juga otak berpikir. Otak ini yang paling tinggi dapat mengembangkan kemampuan berbahasa, berpikir abstrak dan dapat memecahkan masalah Di dalam otak neo cortex ini, terdapat empat lobus atau cuping yang mempunyai tingkatan karena fungsinya berbeda. Pada bagian depan (belakang kening), terdapat lobus frontal atau frontal cortex yang merupakan pusat kendali otak, mengawasi proses berpikir tingkat tinggi, memikirkan langkah pemecahan masalah, dan mengatur sistem emosi kita. Juga berhubungan dengan kepribadian kita. Kebutuhan yang paling penting untuk otak adalah oksigen dan glukosa, diperoleh dengan cara mengkonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan. Otak juga membutuhkan air murni (air putih) setiap hari untuk kinerja yang optimal. Otak terdiri atas 80% air dan sangat sensitif terhadap perubahan tingkat pH. Transmisi neuron yang sesungguhnya tergantung pada polaritas dari masing-masing sel dan hal ini dipengaruhi oleh kalsium, potasium dan air. Para peneliti mengatakan bahwa vitamin dan nutrisi lainnya sangat penting bagi perkembangan otak, pemeliharaan sel-sel saraf, dan metabolisme otak. Glukosa atau gula darah merupakan satu-satunya sumber energi bagi sel-sel otak, namun banyak orang dan pelajar yang melewatkan sarapan yang merupakan kesempatan pertama untuk mengisi kembali energi setelah kehabisan glukosa semalaman. Dalam studi yang dilakukan Keren Riggs beserta rekan-rekannya (1996) mengenai efek kognitif dari vitamin B12, B6 dan asam folat, ditemukan bahwa orang-orang yang memiliki tingkat kandungan vitamin tersebut cukup tinggi dalam darahnya memperlihatkan kekuatan memori dan tes-tes spesial yang lebih baik daripada dengan orang yang tingkat kandungan vitamin yang rendah. Vitamin B12 sangat banyak terkandung dalam kerang-kerangan, B6 ditemukan pada ayam, ikan, dan semua produk gandum, asam folat terkandung di dalam sereal yang telah diperkaya kandungannya serta sayur-sayuran berwarna hijau. Fakta otak Otak mengkonsumsi sebagaian besar energi tubuh. Walaupun hanya memiliki berat sebesar 2% dari semua berat badan kita, otak membutuhkan 15% dari keluaran jantung dan 20% dari total asupan oksigen ke dalam tubuh. Lebih menarik lagi, sejumlah besar oksigen ini masih dibutuhkan ketika otak berisitirahat, dan masih belum diketahui juga jawaban atas pertanyaan, mengapa kebutuhan ini tetap ada. Untuk mensuplai kebutuhan gila-gilaan ini, dibutuhkan 3 arteri utama, dan jika salah satu dari arteri ini macet, stroke adalah jawaban pasti. Selain energi, otak kita juga butuh tengkorak yang besar dan mewah, jika dibandingkan dengan anggota badan lain. Otak kita sudah tumbuh sempurna di usia 7 tahun. Perkembangan rumit dan sulit sudah tidak diragukan lagi. Otak kita sudah 95% dari ukuran penuhnya pada usia 7 tahun. Perkembangan ini mungkin menjawab pertanyaan mengapa energi yang masuk ke otak pada saat usia 2 tahun sudah membutuhkan energi sebesar otak orang dewasa. Otak pria lebih besar daripada otak wanita. Tapi, bukan berarti bahwa ada keuntungan tertentu bagi mereka yang punya otak lebih besar. Otak tidak merasa sakit. Otak tidak mempunyai reseptor sakit, dan akibatnya tidak merasa sakit sama sekali ketika di operasi. Sakit kepala bukan karena adanya rangsangan terhadap reseptor sakit di otak, tapi di selaput otak, yang disebut durameter, yang dipenuhi dengan reseptor rasa sakit, dan durameter inilah yang merasakan sakit pada saat kita pusing. Oleh karena itu ada banyak macam sakit kepala, dan penyebabnya juga masih tidak jelas. Lebih dari 10% otak digunakan untuk aktivitas. Berbagai aktivitas rumit yang ada akan menggunakan sebagain besar otak ini. Dengan mengamati efek trauma kepala, diperlihatkan juga bahwa tidak ada area dalam otak yang dapat menderita kerusakan tanpa adanya efek. Kerusakan sekecil apapun, efeknya akan besar, jadi dengan kata lain, sebenarnya kita menggunakan sebagian besar otak kita, dan mungkin semuanya. Sel otak beregenerasi. Selama seabad ini berkembang isu yang mengatakan bahwa sel otak tidak beregenerasi. Tapi, selama satu dekade belakangan diketahui bahwa sel otak dapat dan bisa dibantu untuk memperbaiki diri sendiri. Setiap otak manusia berkembang secara unik. Bahkan otak orang yang kembar sekalipun. Sehingga mereka memiliki karakteristik tersendiri. Eric Jensen, 2008, Brain-Based Learning, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline