Clark (1988) dan Gowan (1989) melalui Teori Belahan Otak (Hemisphere Theory) mengatakan bahwa sesungguhnya otak manusia itu menurut fungsinya terbagi menjadi dua belahan, yaitu belahan otak kiri (left hemisphere) dan belahan otak kanan (right hemisphere). Otak belahan kiri mengarah kepada cara berfikir konvergen (convergen thinking), sedangkan otak belahan kanan mengarah kepada cara berfikir menyebar (difergent thinking).
Erick Jensen dalam bukunya Brain Based Learning mengemukakan bahwa belahan otak kiri memproses informasi secara berurutan dan bagian kanan memproses informasi secara keseluruhan.
Seorang ahli dari Universitas Chicago bernama Jerry Levy menegaskan bahwa kedua bagian otak memang terlibat hampir dalam setiap aktivitas, dan waktu serta derajat keterlibatannya merupakan faktor-faktor yang sangat mempengaruhi. Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada salah satu belahan dapat mempengaruhi perkembangan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada saat yang sama dibagian yang jauh dibelahan otak yang lain.
Pelajar yang dominan pada otak kiri biasanya akan:
• Memilih sesuatu yang berurutan
• Belajar lebih baik dari bagian-bagian kemudian keseluruhan
• Lebih memilih sistem membaca fonetik
• Menyukai kata-kata, simbol dan huruf
• Lebih memilih membaca subjeknya terlebih dahulu
• Mau berbagi informasi faktual yang berhubungan
• Lebih memilih instruksi yang berurutan secara detail
Pelajar yang dominan pada otak kanan biasanya akan:
• Merasa lebih nyaman dengan sesuatu yang acak
• Menyukai gambar, grafik dan diagram
• Lebih memilih atau mengalami subjeknya terlebih dahulu
• Lebih memilih yang spontan
• Menginginkan pendekatan yang tak terbatas.
• Paling baik belajar dari keseluruhan kemudian ke bagian-bagian.
Belahan otak manakah yang dominan anda gunakan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H