Bagi pecinta sepakbola sejagat raya kontestasi sekali dalam 4 tahun, yaitu Piala Dunia menjadi ajang bergengsi sekaligus paling dinantikan. Momen dimana pemain-pemain top dari berbagai penjuru dunia menyuguhkan pertandingan yang atrakfif dan menghibur.
Sepertinya baru kemaren melihat Tim Oranye Jerman memegang tropi dan menjadi yang terhebat setelah menggagalkan mimpi Argentina saat Piala Dunia 2014 di Brasil.
Pada piala dunia 2018 ke- 32 negara peserta akan dijamu oleh Rusia sebagai tuan rumah. Turnamen akan digelar di 12 stadion dengan daya tampung lebih dari 10.000 penonton di 11 kota. Negara-negara peserta masih dinominasi peserta yang sudah pernah bermain bahkan para punggawa piala dunia seperti Jerman, Perancis, Inggris, Argentina, Italia, Brasil, dan Spanyol meski dengan skuad yang berbeda dan ada 2 negara yang pertama kali mengadu keberuntungan, yaitu Panama dan Islandia sebagai pendatang baru.
FIFA membagi 32 negara menjadi 8 grup yang berisi 4 negara. Tiap-tiap grup bertanding menjadi 2 tim teratas untuk dapat melaju ke babak 16 besar, perempatfinal, semifinal, dan akhirnya final.
Para supporter maniak bukan hanya negara peserta saja tapi juga penggila bola di seluruh dunia termasuk Indonesia menikmati euphoria piala dunia. Sejak kick off 14 Juni 2018 lalu tampak warung sampai resto dekat rumah punya sajian atau menu baru nonton bareng.
Seperti biasa prediksi dan komentar dari pengamat bola sudah riuh baik di media cetak apalagi media sosial oleh netizen. Adu strategi dan taktik ternyata tidak hanya dilakukan pelatih dan pemain tetapi juga para pengamat bola yang memang serius mengikuti perjalanan semua tim yang akan bermain.
Kebanyakan prediksi juara piala dunia ini masih seputar para punggawa (kecuali Italia absen kali ini) yang dianggap kandidat kuat juara mungkin akan mengulang kejayaan namun tetap memunculkan tim yang disebut sebagai kuda hitam yang bisa membuat kejutan seperti Portugal, Kroasia, Uruguay, dan Kolombia.
Sungguh di luar dugaan De Mannschaft Jerman justru keok di fase grup dan lebih menyakitkan lagi mereka berada di posisi paling buncit grup F di bawah Korea Selatan. Pada babak 16 besar hanya tersisa Perancis, Inggris dan Brasil karena Portugal, Spanyol, dan Argentina harus angkat koper terlebih dahulu. Menonton bola adalah soal kenikmatan, ketika tim jagoan kalah tidak berdosa kalau menjagokan tim yang tersisa hehehe...
Ada yang menarik dari skuad Vatreni dari Kroasia yang terus melaju secara konsisten. Ya begitulah tim ini disebut sebagai kuda hitam bukan tanpa alasan. Mereka pernah menjadi fenomenal pada piala dunia dua dasawarsa lalu karena berhasil menjadi semifinalis di luar ekspektasi mereka dan penonton tentunya.
Meski bukan tim favorit yang kerap dielu-elukan membuat The Fiery Boys ini tetap berkobar tampil percaya diri saja dan siap menantang siapapun lawan. Konsistensi dan pantang menyerah adalah senjata kuat mereka sehingga berbuah keajaiban. Dengan tim yang semakin sedikit membuat sorotan mata beralih pada tim ini bahkan menjagokan mereka meski diragukan akan sampai ke babak final. Cukup menghibur juga saat semua tim Asia pulang kampung meme Kro-Asia seakan-akan mewakili Asia hihih ada-ada saja ya..
Pada fase penyisihan grup D, Kroasia mengalahkan Nigeria dan Argentina tanpa balasan gol namun kalah tipis ketika berhadapan dengan tim baru Islandia. Hal ini membuat Kroasia menjadi pemimpin Klasemen dan melangkah mulus menuju babak 16 besar.