Pacaran merupakan hubungan antara lelaki dan perempuan di luar nikah. di Indonesia sendiri, pacaran dianggap hal yang wajar, terkadang orang yang tidak berpacaran dianggap kuno.
Kebanyakan pacaran digunakan oleh orang-orang untuk menemukan kecocokan dalam diri pasangan sebelum menjalani bahtera rumah tangga. Meskipun begitu hukum pacaran dalam agama islam tidak dibenarkan. Mengapa begitu?
1. Tidak sesuai dengan tuntunan islam
Allah berfirman dalam Surah al-Isra' ayat 32
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk."
Dari ayat diatas sudah sangat jelas diperintahkan untuk menjauhi perbuatan zina. Berpacaran hanya akan merendahkan derajat kita dihadapan Allah. Orang yang berpacaran sering berduaan, berpegangan tangan, bahkan tidak jarang melakukan hal-hal yang menjerumus pada perzinahan.
2. Memupuskan keistimewaan pernikahan
Berpacaran merupakan ancaman serius bagi generasi muda muslim karena dianggap hal biasa oleh masyarakat. Pacaran mendahulukan nafsu, buka cinta. Berpacaran cenderung mendahulukan nafsu, bukan cinta. Berpacaran juga cenderung mengandalkan pesona fisik atau kemoleka tubuh. Jadi, tidak mengeherankan jika menikah setelah berpacaran, pesona fisik masing-masing sudah tidak istimewa lagi karena sudah dinikmati sejak berpacaran.
3. Tidak ada manfaatnya
Apa yang diharapkan dari pacaran? mungkin semua orang menginginkan hal ini untuk hubungan yang serius, hubungan ke jenjang yang lebih serius. Namun apa yang kita harapkan tidak selamanya sesuai dengan kenyataan, nyatanya pacaran tidak menjamin akan ke pelaminan. Pacaran hanya akan membuang waktu berhargamu.
