Tahapan Perkembangan Prenatal
Mungkin banyak dari kita mengira bahwa masa perkembangan anak yaitu sejak masa bayi, ternyata masa prenatal adalah periode penting dari proses perkembangan sejak dalam kandungan.
Apa sih yang dimasud dengan masa prenatal itu?... mari kita bahas bersama-sama
Masa prenatal adalah masa awal perkembangan manusia, yaitu ketika ovum wanita dibuahi oleh seperma laki-laki sampai dengan waktu kelahiran manusia. Otak berkembang selama masa prenatal, dan akan selalu mengalami banyak preubahan-perubahan sejak tahun awal masa kanak-kanak. Proses perkembangan masa prenatal terdapat 3 tahapan, yaitu tahap germinal (dua minggu pertama), tahap masa embrionik (minggu ketiga hingga kedelapan), tahap masa janin (minggu ke sembilan hingga kelahiran).
Adapun faktor yang mempengaruhi perkembangan otak dalam kandungan yaitu :
1. Asupan Makanan
Kesehatan tubuh anak-anak hingga lanjut usia sangat berpengaruh dari makanan yang mereka konsumsi sehari-hari. Nah, selama masa kehamilan ibu harus memastikan makanan yang dikonsumsi bergizi seimbang dan porsi yang tepat, tidak hanya itu, adakalanya ibu juga membutuhkan macam-macam vitamin dan mineral untuk menyempurnakan proses pembentukan organ dan saraf janin, bagi ibu yang memiliki janin dengan berat badan yang kurang, cobalah untuk lebih rajin mengonsumsi protein dibandingkan karbohidrat. Protein merupakan nutrisi yang dapat memengaruhi kenaikan berat badan pada janin.
2. Aktivitas Fisik
Kebiasanya, Ibu malas bergerak atau melakukan olahraga, khawatir dapat mempengaruhi kesehatan janinnya, seharusnya Ibu lebih aktif dari sebelumnya agar kondisi dirinya selalu sehat, tetapi yang perlu diingat, tentunya tak semua olahraga bisa dilakukan Ibu dan tak semua ibu hamil diperbolehkan berolahraga, cobalah untuk berdiskusi dengan dokter kandungan untuk memilih jenis dan porsi olahraga yang tepat.
3. Lingkungan
Kondisi lingkungan juga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi perkembangan janin. Contoh sederhananya, polusi udara dari kendaraan bermotor, tingginya paparan polusi dari asap kendaraan bermotor pada awal dan akhir kehamilan bisa menyebabkan janin tumbuh dengan tidak baik, sehingga lahir dengan berat yang rendah, adapun ibu yang mengidap penyakit terkait polusi udara juga bisa memicu timbulnya masalah kesehatan pada janinnya. Kata ahli, penyakit tersebut bisa memengaruhi suplai makan ke bayi. Jangan anggap remeh hal ini, berat badan lahir rendah dapat berdampak negatif bagi bayi yang berisiko mengalami serangan akut seperti hipertermia dan tak bisa bernapas normal. Tak berhenti di situ, apabila kondisi tersebut berlangsung dalam jangka panjang maka ujung-ujungnya bisa menghambat perkembangan otak bayi.