Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Bimbingan dan Konseling dalam Sebuah Lembaga Pendidikan

Diperbarui: 28 Februari 2017   18:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupan manusia. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia didalam kehidupannya selalu menghadapi persoalan-persoalan yang silih berganti. Persoalan yang satu dapat diatasi, persoalan yang lain muncul, demikian seterusnya.

Manusia tidak sama satu dengan yang lain, baik dalam sifat maupun kemampuannya. Ada manusia yang sanggup mengatasi persoalan tanpa bantuan pihak lain, tetapi tidak sedikit manusia yang tidak mampu mengatasi persoalan bila tidak dibantu orang lain. Khususnya bagi yang terakhir inilah bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan.

Begitupun dengan sebuah lembaga pendidikan. Perlu adanya sebuah bimbingan dan konseling dalam suatu lembaga pendidikan. Adanya bimbingan dan konseling didalam lembaga pendidikan dapat membantu kepala sekolah beserta stafnya didalam menyelenggarakan kesejahteraan sekolah (school welfare). Sehubungan dengan itu, seorang pembimbing mempunyai tugas-tugas tertentu, antara lain:

Mengadakan penelitian atau observasi terhadap situasi atau keadaan sekolah, baik mengenai peralatan, tenaga, penyelenggaraan, maupun aktivitas-aktivitas yang lain.

Berdasarkan atas hasil penelitian atau observasi tersebut maka pembimbing berkewajiban memberikan saran-saran atau pendapat, baik kepada kepala sekolah maupun staf pengajar yang lain demi kelancaran dan kebaikan sekolah.

Menyelenggarakan bimbingan bagi anak-anak, baik yang bersifat preventif, preserfatif, maupun yang bersifat korektif atau kuratif.

Preventif, dengan tujuan menjaga jangan sampai anak-anak mengalami kesulitan dan menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan. Hal ini dapat ditempuh dengan cara seperti mengadakan papan bimbingan, kotak masalah, menyelenggarakan kartu pribadi, adanya kelompok belajar, mengadakan diskusi, serta mengadakan hubungan yang harmonis dengan orang tua atau wali murid, dan masih banyak lagi.

Preservatif, usaha untuk menjaga keadaan yang telah baik agar tetap baik, jangan sampai keadaan yang baik menjadi keadaan yang tidak baik.

Korektif, mengadakan konseling kepada anak-anak yang mengalami kesulitan, yang tidak dapat dipecahkan sendiri dan yang membutuhkan pertolongan dari pihak lain.

Kecuali hal-hal seperti di atas, pembimbing dapat mengambil langkah-langkah lain yang dipandang perlu demi kesejahteraan sekolah atas persetujuan kepala sekolah.

Dari uraian diatas, kita dapat mengetahui seberapa pentingnya bimbingan dan konseling dalam menjaga dan meningkatkat kesejahteraan sebuah lembaga pendidikan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline