Lihat ke Halaman Asli

Rosyi Nur Rosyidah

Penulis, Blogger, Youtuber

M16: Banyak Kandidat Perempuan Bertarung di Pilkada. Cermin Komitmen Masyarakat NTB terhadap Kesetaraan

Diperbarui: 13 Juni 2024   15:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Istimewa

Mataram, Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 memberi apresiasi tinggi terhadap figur dan tokoh perempuan yang maju bertarung dalam kontestasi Pilkada serentak 2024. Selain memperkaya demokrasi, hadirnya kandidat perempuan tersebut adalah cermin kemajuan dan komitmen masyarakat Bumi Gora terhadap kesetaraan.

"Kehadiran perempuan dalam kontestasi kepala daerah itu bukan hanya memecah stereotip gender. Tapi juga membuktikan kalau kepemimpinan efektif itu tidak mengenal jenis kelamin," kata Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto di Mataram, Rabu (12/06/2024).

Kandidat calon kepala daerah perempuan muncul di pemilihan gubernur dan pemilihan bupati dan wali kota di NTB. Di level provinsi, ada *Hj Sitti Rohmi Djalilah*  yang maju sebagai calon gubernur. Rohmi sebelumnya adalah Wakil Gubernur NTB.

Di Lombok Barat, ada empat kandidat perempuan yang bakal bertarung. Ada Bupati petahana Hj Sumiatun dan Ketua DPRD Lombok Barat *Hj Nurhidayah* , dimana keduanya akan maju sebagai calon bupati. Dua kandidat lainnya yakni Hj Khaeratun Fauzan Khalid dan Hj Nurul Ahda, bakal maju sebagai calon wakil bupati.

Di Sumbawa, ada wakil bupati petahana Dewi Noviani yang akan maju sebagai calon bupati. Sementara di Kota Mataram, ada nama *Hj Putu Selly Andayani*  yang disebut-sebut kini sedang ditimang kandidat petahana untuk kursi calon wakil wali kota.

Menurut Bambang Mei Finarwanto, kandidat kepala daerah perempuan tidak hanya membawa variasi perspektif dan pendekatan dalam kepemimpinan. Tetapi juga berpotensi untuk memengaruhi secara positif pembangunan sosial dan ekonomi daerah.

Apalagi, kata analis politik kawakan Bumi Gora yang karib disapa Didu ini, kandidat perempuan yang akan bertarung dalam Pilkada serentak tersebut bukanlah figur kaleng-kaleng. Itu mengapa apresiasi tinggi layak disematkan.

Didu mengungkapkan, dalam konteks demokrasi dan pemerintahan modern seperti saat ini, representasi gender yang seimbang sangat penting untuk menciptakan kebijakan yang inklusif dan adil. Dalam hal ini, kandidat kepala daerah perempuan memainkan peran vital.

"Mereka bukan hanya simbol kemajuan, tetapi juga aktor kunci dalam mendorong inovasi dan transformasi sosial. Itu mengapa, mengapresiasi kandidat perempuan dalam posisi kepemimpinan daerah adalah langkah penting menuju pemerintahan yang lebih adil dan efektif," tandas Didu.

Di sisi lain, mantan Eksekutif Daerah Walhi NTB dua periode ini menjelaskan, kehadiran perempuan dalam kepemimpinan politik memberikan perspektif yang berbeda dalam pembuatan kebijakan. Perempuan cenderung membawa perhatian lebih besar pada isu-isu sosial seperti kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan anak serta keluarga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline