Potensi adalah frasa yang sering digunakan untuk menentukan berbagai hal, termasuk kecerdasan, prestasi, dan keterampilan. Seorang anak muda dianggap memiliki potensi jika mereka mampu berbicara dengan jelas dan fasih atau jika mereka berprestasi secara akademis. Seorang individu pada dasarnya memiliki dua keterampilan unggul: keterampilan potensial dan keterampilan aktual. Keterampilan yang terwujud di masa sekarang atau yang telah terwujud dikenal sebagai keterampilan aktual. Ambil contoh skor IQ dan TOEFL. Karena skor IQ dan TOEFL ini memiliki bentuk khususnya, skor mereka disebut sebagai keterampilan aktual. Di sisi lain, keterampilan potensial adalah kemampuan yang belum dikembangkan, diwujudkan, atau diperoleh melalui kesempatan. Seperti contoh bakat, karena bakat tersebut belum hadir, berbeda, atau asli, maka itu disebut sebagai keterampilan potensial.
Anak-anak benar-benar membutuhkan kasih sayang dan waktu bersama keluarga, dan orang tua adalah sumber dukungan yang paling penting dalam hidup mereka. Madrasah pertama tempat anak-anak muda menjalani fase-fase dasar sosialisasi adalah ibu dan ayah mereka. Peran utama pada tahap ini adalah peran ibu dan ayah. Salah satu lembaga terpenting dalam proses sosialisasi kehidupan sehari-hari adalah keluarga. Untuk membantu anak-anak mereka mencapai potensi penuh mereka, keluarga dengan anak-anak harus bertanggung jawab atas pendidikan resmi dan informal. Anak-anak mereka membutuhkan perhatian ekstra agar mereka dapat berkembang dan mencapai potensi penuh mereka. Intinya, semua anak memiliki potensi sejak lahir. Oleh karena itu, anak-anak harus distimulasi agar dapat mengembangkan potensi ini. Lingkungan yang baik merupakan salah satu dari beberapa faktor yang dapat memengaruhi perkembangan potensi anak. Orang tua adalah orang yang memiliki hubungan dekat dengan anak-anak. Akan bermanfaat bagi orang tua untuk memulai sejak dini guna membantu anak-anak mereka mencapai potensi penuh mereka.
Setiap bayi baru lahir memiliki potensi, khususnya potensi awal yang berbeda dari seseorang yang terkait dengan keyakinan yang meliputi sifat, perilaku hidup, dan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak tumbuh dan berkembang sangat cepat di usia dini. Karena tahap ini unik dan tidak dapat ditiru, maka tahap ini sering disebut sebagai "zaman keemasan" dan memiliki dampak signifikan terhadap kualitas anak di masa depan. Jika potensi anak-anak dikembangkan dengan baik, mereka akan tumbuh dan berkembang hingga mencapai potensi penuh mereka. Ini menyiratkan bahwa orang tua perlu menyadari potensi anak-anak mereka, mampu mengenalinya, dan terlibat dalam membantu mereka mengembangkannya dengan memberi mereka jenis rangsangan yang tepat. Menemukan minat dan bakat anak adalah langkah pertama dalam menentukan potensi mereka. Salah satu cara untuk berpikir tentang bakat adalah sebagai keterampilan atau potensi intrinsik yang dapat diwujudkan hanya dengan pelatihan dan pengembangan. Namun, minat adalah keinginan yang kuat untuk memiliki kendali penuh atas kehidupan seseorang. Minat adalah orientasi utama yang mampu melatih bakat dan merupakan sangat mempengaruhi bakat.
Kemampuan anak sebagian besar dikembangkan oleh orang tua mereka. Untuk mengajarkan anak-anak mereka mengenali potensi mereka sendiri, orang tua harus terlebih dahulu membantu mereka mengenali potensi-potensi ini. Setelah mengenali potensi-potensi ini, orang tua berupaya membantu anak-anak mereka mencapai potensi penuh mereka. Eksplorasi potensi anak diperlukan sebelum potensi tersebut dapat dikembangkan. Berikut ini adalah beberapa peran yang dapat dimainkan orang tua dalam membantu anak mereka menemukan potensi mereka ialah sebagai berikut :
1. Mengenal potensi pada anak
2. Memberikan stimulan yang sesuai
3. Memberikan dukungan atau support
4. Memberikan sanjungan
5. Memfokuskan pada anak
6. Mengajak anak untuk berkarya
Perlu digarisbawahi bahwa memaksimalkan potensi anak melibatkan lebih dari sekadar menyediakan sumber daya dan fasilitas bagi mereka, hal itu juga mencakup pembinaan semua potensi dan keterampilan positif mereka. Bagaimana dengan saat ini, orang tua sering kali menyediakan semua kebutuhan materi anak-anak mereka tetapi tetap membuat mereka melakukan apa yang orang tua katakan. Misalnya, anak-anak dipaksa untuk kuliah dan mengejar jurusan yang diinginkan orang tua mereka, meskipun itu sama sekali di luar kemampuan mereka, untuk memenuhi aspirasi orang tua mereka. Oleh karena itu, sangat penting peran orang tua bagi anak untuk membantu anak-anak mereka mencapai potensi penuh mereka sedini mungkin ("zaman keemasan"). Ada sejumlah hal yang dapat dilakukan orang tua untuk membantu anak-anaknya mencapai potensi penuh mereka. Di antara potensi yang dapat dikembangkan anak-anak adalah potensi intelektual, sosial, emosional, dan moral mereka. Seorang anak muda dapat berhasil mengaktualisasikan dirinya di masa depan jika potensinya dimaksimalkan, karena peran orang tua terhadap perkembangan potensi anak usia dini sangat penting untuk keberlangsungan tumbuh kembang anak.