Lihat ke Halaman Asli

Rosyidatul Fauziyah

Menulislah selagi kamu bisa.

Berkunjung di Pasar Sore Jungpasir

Diperbarui: 30 Oktober 2021   10:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Rabu (20/10/2021), mahasiswi KKN Reguler Dari Rumah ke 77 UIN Walisongo Semarang melaksanakan kegiatan kunjungan ke Pasar Sore Jungpasir.

Pasar sore yang ada di Desa Jungpasir merupakan salah satu pasar yang unik, memiliki khas tertentu, dan juga pasar untuk ajang ekonomi kreatif untuk menunjang perekonomian masyarakat Desa Jungpasir. Bukan hanya masyarakat Desa Jungpasir yang hanya berdagang disana, akan tetapi masyarakat desa sekitarnya juga ikut menjualkan dagangannya seperti Jungsemi dan Muteh.

Pasar Sore Jungpasir di buka setiap hari saat sore hari. Beragam penjualan disana seperti sayur-sayuran, ikan, ayam potong, telur, tempe, tahu, buah-buahan, dan aneka jajanan makanan tradisional serta aneka macam jus buah.

Jajanan makanan tradisional ini seperti jamu kendi, janganan (kuluban) bumbu kacang, janganan (kuluban) urap, onyol-onyol, putu, bubur cetol, bubur sumber, botok, dan masih banyak lainnya. "Para penjual dagangan tidak dipungut biaya dari pemdes akan tetapi membayar 1000 untuk rumah yang depannya digunakan jualan serta untuk tempat yang digunakan hanya saja mereka membuat atap sendiri jika ingin menggunakan tempat untuk jualan dagangan". (Tutur kata penjual tempe dan tahu).

Penulis: Rosyidatul Fauziyah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline