Lihat ke Halaman Asli

Belajar Pola Asuh Anak dari Baginda Nabi Muhammad SAW

Diperbarui: 21 September 2024   15:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

detik.com

Pola asuh anak yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dianggap sebagai model kasih sayang, cinta, dan kebijaksanaan. Pendekatan beliau dalam mendidik anak menekankan nilai-nilai kelembutan, kesabaran, pendidikan, dan perkembangan moral. Berikut adalah beberapa aspek penting dari prinsip pengasuhan beliau:

1. Kasih Sayang
Nabi Muhammad SAW dikenal karena cinta dan kasih sayangnya yang mendalam terhadap anak-anak. Beliau sering menunjukkan kasih sayangnya melalui sentuhan fisik, seperti memeluk dan mencium. Misalnya, beliau sering terlihat bermain dengan cucu-cucunya, Hasan dan Husain, serta menyatakan cintanya kepada mereka di hadapan umum.

Beliau pernah bersabda, "Siapa yang tidak menunjukkan kasih sayang kepada anak-anak kami dan tidak mengakui hak orang tua kami, maka ia bukan termasuk golongan kami." (HR. Tirmidzi)

Dari sabda tersebut, Nabi Muhammad SAW menekankan bahwa menunjukkan kasih sayang kepada anak-anak adalah bagian dari ajaran Islam. Anak-anak adalah amanah dari Allah SWT yang harus dijaga dan dirawat dengan penuh kelembutan dan kasih. Tanpa kasih sayang terhadap anak-anak, seseorang dianggap belum mengikuti akhlak yang diajarkan oleh Nabi. Kasih sayang ini bukan hanya dalam bentuk perhatian fisik, tetapi juga emosional, termasuk mendidik mereka dengan cara yang baik dan tidak kasar.

Selain kasih sayang terhadap anak-anak, sabda ini juga menekankan penghormatan terhadap orang tua. Mengakui hak orang tua berarti menghormati, menjaga, dan memperlakukan mereka dengan penuh penghargaan, terutama di masa tua. Islam meletakkan kewajiban yang besar pada anak-anak untuk berbakti kepada orang tua mereka.

2. Kelembutan dan Kesabaran
Pola asuh anak yang dilakukan oleh Beliau menekankan pentingnya bersikap lembut terhadap anak-anak dan memahami sifat mereka. Daripada menggunakan disiplin yang keras, beliau mendorong para orang tua untuk membimbing dan mengoreksi anak-anak dengan sabar dan penuh pengertian.

Anas bin Malik, yang pernah melayani Nabi saat masih kanak-kanak, mengatakan bahwa Nabi tidak pernah memarahinya atau menanyakan mengapa ia melakukan sesuatu yang salah selama bertahun-tahun melayaninya.

Hal ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai pribadi yang sangat penyabar dan tidak mudah marah. Ketika Anas bin Malik melakukan kesalahan selama melayani Nabi, beliau tidak pernah memarahi atau mempermalukannya. Ini menunjukkan bahwa Nabi memilih untuk mengoreksi kesalahan dengan cara yang lebih lembut, bijaksana, dan tidak menyakiti hati. Kelembutan ini tidak berarti membiarkan kesalahan, tetapi lebih kepada mendidik dengan kasih sayang agar seseorang bisa belajar tanpa merasa tertekan.

3. Pengajaran dan Pendidikan
Nabi Muhammad SAW percaya akan pentingnya mendidik anak-anak, tidak hanya dalam hal agama tetapi juga dalam mengembangkan karakter mereka secara keseluruhan. Beliau menekankan pengajaran tentang adab yang baik, rasa hormat kepada orang lain, dan pentingnya mencari ilmu.

Beliau bersabda, "Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim." (HR. Ibnu Majah)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline