Lihat ke Halaman Asli

Rasyida Rifaati Husna

Teruntuk dan Karena CintaNYA

Cinta Kasih untuk Lansia di Pesantren Raden Rahmat

Diperbarui: 28 April 2022   17:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarang - Suasana di aula Pondok Pesantren Lansia Raden Rahmat Kab. Semarang berlangsung penuh keakraban diselingi gelak tawa bahagia. Mereka adalah relawan Komunitas Jalan Pelan (Jaga Lansia Peduli Lansia) Semarang dan sekitar 30 lansia yang mendiami pesantren tersebut. Sore itu pukul 15.00 WIB, matahari sudah tidak begitu terik, sembari menunggu berbuka puasa, salah satu co-founder Jalan Pelan dan Ferrensia OC, konselor psikologi memberi materi tentang psychological wellbeing lansia dengan dibalut hiburan untuk para lansia.

Selain memberikan materi dan konseling kelompok dalam kegiatan sowan simbah, relawan juga membagikan paket bingkisan yang terkumpul dari para donatur dan berbincang canda tawa dengan simbah-simbah. Kunjungan ini sebagai wujud berbagi cinta kasih kepada simbah-simbah yang berada di pesantren tersebut. Dengan meluangkan waktu dan meninggalkan aktivitas sehari-hari, para relawan berkumpul dari selepas dzuhur sampai dengan berbuka puasa untuk memberikan kasih sayang, perhatian, dan kebahagian kepada para lansia.

Pesantren Kasepuhan Raden Rahmat merupakan pondok pesantren khusus lansia. Berbeda dari panti wredha biasanya, selain juga bergerak di bidang kemanusiaan, pedidikan, sosial, Pesantren Lansia memberikan kajian keagamaan kepada para simbah-simbah untuk mempertahankan hidayah Iman dan Islam, memperbaiki dan mengembangkan kualitas, ruhani dalam pribadi khususnya lansia menuju kehidupan yang khusnul khotimah.

Salah satu santri yang bernama Mbah Arfan. Ia merasa sangat terharu dengan kunjungan para relawan hingga meneteskan air mata karena teringat kepada anak-anaknya dan merindukan supaya hadir menjenguknya. Terlebih lagi dengan kondisi pandemi COVID-19, kunjungan ke Pesantren sangat dibatasi. Penghuni lansia lainnya, Mbah Yani juga merasakan kesepian karena tidak seperti dua tahun yang lalu banyak sekali relawan atau komunitas sosial berdatangan silih berganti untuk mengadakan kegiatan di pesantren, seperti bakti sosial, kegiatan-kegiatan lansia atau bahkan hanya main untuk menghibur simbah-simbah di pesantren. Kegiatan sowan simbah ini juga diadakan secara terbatas hanya dikuti oleh pengurus inti Komunitas Jalan Pelan dikarenakan harus mengacu pada kebijakan PPKM.

Di penghujung acara, para relawan berfoto bersama dan bersalaman untuk berpamitan kepada simbah-simbah. Setiap berpamitan mereka mengharapkan agar para relawan dapat berkunjung kembali menjenguk mereka dan menjaga tali sillaturrohim karena ini merupakan kunjungan kedua kalinya Komunitas Jalan Pelan di Pesantren Lansia Raden Rahmat. Inilah yang harus kita tanamkan dalam kehidupan kita sebagai umat manusia yang berdampingan. Kita saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Sejalan dengan firman dalam kitab-Nya al-Qur’an: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya . (QS al-Maidah: 2).[] 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline