Lihat ke Halaman Asli

rosyida haifa

mahasiswa

Pedagang Tempe Bekasi Lalui Pandemi Covid-19 hingga yang Tercinta Jatuh Sakit

Diperbarui: 9 Maret 2022   01:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) tak dapat dipungkiri merembet kemana-mana, seperti sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pun ikut terpukul seiring penjualan produk yang melemah. Menurunnya penjualan sebagai imbas wabah COVID-19 juga dirasakan oleh salah satu pelaku usaha mikro yakni Sarwin dan seorang isterinya yang memiliki usaha tempe di Bekasi Selatan.

Sarwin (33 tahun) merupakan pemilik usaha tempe kecil-kecilan di daerah Pekayon, Bekasi Selatan. Usaha berjualan tempe dilakoni Sarwin dan isterinya sejak tahun 2015 lalu. Dia mengaku, pandemi saat ini mempengaruhi kelangsungan bisnisnya, karena pendapatan yang diperoleh dari usaha tempe tersebut terus merosot.

"Adanya pandemi membuat usaha turun sampai 30%. Pelanggan yang biasanya beli jadi berkurang karena masih pada libur (kerja) juga," ujar Sarwin di Bekasi.

Saat usaha tempe sedang turun, Sarwin dan keluarganya mendapatkan cobaan tatkala isteri yang ia cintai jatuh sakit. Hal ini membuat dirinya harus menjalankan usaha tempe tersebut seorang diri, tanpa bantuan karyawan satu pun.

Di tengah menghadapi kesulitan, Sarwin mendapatkan sebuah kemudahan berupa keringanan pembayaran kredit bagi para pelaku usaha UMKM yang terdampak COVID-19.

Menurut pria asal Jawa Tengah ini, keringanan membayar angsuran selama setahun yang didapatnya sangat membantu keadaannya sekarang ini. Sarwin menjadi debitur kredit mikro BRI saat dirinya mendapatkan pinjaman uang untuk modal pengembangan usaha tempe nya tersebut.

"Adanya relaksasi ini adalah yang terbaik untuk saat ini. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah melalui BRI yang telah memberikan keringanan kepada nasabah, khususnya nasabah yang seperti saya," ujar Sarwin yang menjadi nasabah BRI sejak 2 tahun terakhir.

Untuk mendapatkan keringanan tersebut, Sarwin menghubungi Kantor Cabang BRI guna pengajuan relaksasi kredit. Menurutnya, proses pengajuan keringanan kredit sangat mudah, hanya membutuhkan identitas KTP dan wawancara. Dengan relaksasi yang diperolehnya, Sarwin mengaku memiliki cukup waktu untuk mengumpulkan dana agar dapat membayar angsuran pada tahun berikutnya.

"InsyaAllah untuk tahun depan saya akan tetap membayar angsuran, karena tahun ini saya akan menabung."

Bapak dari tiga orang anak ini menjelaskan sebelum wabah COVID-19, pendapatan dari usaha tempe sangatlah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. "Sebelum pandemi Corona melanda, pendapatan dari usaha tempe itu bisa mencapai Rp 1 juta hingga Rp 3 juta per hari, tapi sekarang cuma memperoleh setengahnya saja." Tutup Bapak Sarwin, di Pekayon, Bekasi Selatan Minggu 27 Febuari.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline