Lihat ke Halaman Asli

KKNP 68 2024 DESA TUTUR

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Peran Mahasiswa KKN-P UMSIDA dalam Mengatasi Stunting: Pudding Kelor dan Rolade Ayam untuk PMT Balita

Diperbarui: 11 Februari 2024   22:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pembuatan PMT (Dokumentasi pribadi)

Desa Tutur, Pasuruan, 6 Februari 2024 - Mahasiswa dari kelompok 68 KKN-P Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) berkolaborasi dengan ibu kader Posyandu Desa Tutur dalam menciptakan solusi gizi inovatif untuk mencegah stunting pada balita. Mereka menghasilkan pudding kelor dan rolade ayam sebagai bagian dari Paket Makanan Tambahan (PMT) untuk balita, sebagai langkah konkret dalam upaya penanggulangan stunting di tingkat desa.

Kedua makanan ini dipilih atas dasar kandungan gizi yang tinggi dan manfaatnya yang besar bagi pertumbuhan dan perkembangan balita. Daun kelor dalam pudding memiliki kandungan nutrisi lengkap, termasuk protein, kalsium, zat besi, dan vitamin A, C, dan E, yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan perkembangan otak balita. Sementara itu, rolade ayam menjadi sumber protein hewani yang penting untuk pertumbuhan otot dan tulang.

Kerjasama antara mahasiswa KKN dan ibu kader Posyandu menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mengatasi masalah gizi seperti stunting. Dengan menyajikan makanan sehat yang bergizi tinggi dan lezat, diharapkan dapat meningkatkan asupan nutrisi balita di Desa Tutur dan mengurangi risiko stunting.Kombinasi kedua makanan tersebut tidak hanya memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh balita untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, tetapi juga membantu mengatasi masalah gizi yang menjadi penyebab utama stunting.

Dengan bantuan ibu kader Posyandu, mahasiswa KKN berhasil menciptakan makanan sehat yang tidak hanya bergizi tetapi juga lezat dan mudah diterima oleh anak-anak. Langkah ini membuktikan bahwa kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk mahasiswa, masyarakat lokal, dan lembaga kesehatan, adalah kunci untuk mengatasi tantangan gizi seperti stunting.

Melalui inisiatif ini, diharapkan angka stunting di Desa Tutur dapat berkurang secara signifikan, sementara kesehatan dan kualitas hidup balita dapat meningkat. Langkah-langkah preventif seperti ini menjadi investasi penting dalam memastikan masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus bangsa.

Penulis : Kelompok 68 KKN-P 2024 UMSIDA

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline