Lihat ke Halaman Asli

Moch RosyadAR

Menulis untuk dikenang

Melalui Webinar KKN, Ajak Masyarakat Ikut Mensuksekan Vaksin

Diperbarui: 16 Februari 2021   08:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

suasana zoom ketika webinar (dokpri)

Tim Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif Terprogram dari Rumah (KKN MIT DR) Angkatan XI Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang Kelompok 66 mengadakan webinar dengan tema "Keamanan Vaksinasi bagi Masyarakat di Masa Pandemi" pada Senin (25/01/2021).

Acara yang dilangsungkan melalui Zoom Meeting tersebut menghadirkan Ketua Relawan Pojok Vaksin Jateng, Armanto Abas sebagai pemateri. Armanto Abas mengatakan bahwa pada masa-masa seperti ini, banyak sekali isu-isu miring yang beredar terkait vaksinasi. Hoaks yang beredar membuat masyarakat ragu terhadap rencana vaksin yang akan diterapkan oleh pemerintah. Bahkan ada beberapa oknum yang terang-terangan menolak untuk divaksin. Mereka menganggap bahwa akan aman-aman saja dari wabah Covid-19 tanpa harus mengikuti vaksin.

"Sehingga rumusan masalah kita pada kali ini adalah, "Apakah tanpa vaksin, covid bisa diatasi dengan baik atau bisa diatasi dengan cepat?", ungkap Abas.

Di masa new normal seperti ini, menurut Abas sangat tergantung kesiapan dari beberapa pihak. Yang utama adalah bagaimana kesiapan pemerintah di masa pandemi Covid-19, bagaimana peraturan yang diterapkan, dan kesiapan stakeholder dalam pemulihan di masa pandemi covid-19. "Itu tadi (kesiapan semua pihak) merupakan konklusi dari kesiapan kita dalam menghadapi pandemi covid-19", terang Abas.

Lanjutnya lagi, vaksin bukan hanya masalah kesehatan pribadi, namun juga mencegah penularan dan menciptakan herd immunity. Kalau ada tetangga, saudara, atau rekan kerja yang terkena Covid-19, maka yang salah adalah orang-orang sehat di sekitar yang tidak mau menjaga dirinya dengan ikut vaksin atau menaati protokol kesehatan (prokes). Sebab siapa tahu saja, orang yang kelihatannya sehat ternyata sudah terdampak Covid-19 namun tidak menunjukkan gejala sama sekali. Hingga pada akhirnya dia menularkan ke orang lain.

"Apa susahnya sih, kita punya cara berpikir yang sehat sebagaimana menjaga kesehatan satu sama lain untuk melawan Covid-19 ini? Jadi, ini penting untuk membuat sebuah konsensus untuk melawan Covid-19. Bukannya bertahan pada logika untuk mempertahankan alasan hak asasi manusia lalu kita  ngeyel untuk tidak divaksin", kata Abas dengan menggebu-gebu.

poster webinar (dokpri)

Di akhir materi, Abas menyampaikan bahwa penting sekali menjaga diri dan masyarakat sekitar dari Covid-19. Covid-19 bukanlah mitos atau isu semata, namun ia nyata adanya. Sehingga penting sekali mengedukasi diri dan masyarakat sekitar mengenai vaksin.

"Kita harus memberikan pengetahuan yang baik, di sisi lain kita harus saling menguatkan. Energi positif itu harus kita pastikan bisa tertransformasikan dengan baik.", pungkas Abas.

Red: Lailatus Syarifah




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline