Lihat ke Halaman Asli

Mengajar Anak Lewat Diskusi Lagu

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Suatu pagi saya mengantar Moze (ketika itu dia kelas 5 SD) ke sekolah. Pemutar cakram di mobil memutar CD Koes Plus versi Erwin Gutama. Moze senang beberapa lagu yang ada di situ. Maka dia pindah ke bangku depan, mengeraskan volume dan menggoyangkan badan sambil menepuk-nepuk pintu mobil seirama lagu-lagu yang diputar.

Beberapa saat kemudian, lagu berganti irama, Moze makin senang memperhatikan syairnya:

Kujemu dengan hidupku
Yang penuh liki-liku
Bekerja di malam hari,
Tidur di siang hari
Kurasa berat, kurasa berat,

beban hidupku uuuu... yeah!
Ku tak tahu, ku tak tahu,
ku tak tahu..... yeah.
Kujemu!

Kerja keras bagai kuda,
Dicambuk dan didera
Semua tak kurasakan
Untuk mencari uang ....

Tiba-tiba Moze tertawa terbahak-bahak. ”Tentu saja jemu,” katanya pada saya, ”habis, tidur di siang hari, kerja di malam hari. Bagaimana itu!”

Saya ikutan tertawa. ”Itu namanya kalong, Je. Bayangkan saja. Orang enak-enakan tidur, dia kerja keras, seperti kuda lagi. Itu berarti dia bekerja sampai keringat bercucuran.”

Kami menghabiskan tiga kilometer ke depan sambil mendiskusikan topik ini. ”Ada lho, orang-orang yang harus bekerja keras banget untuk dapat uang,” kata saya, ”kadang-kadang tidak ada pilihan kerja. Soalnya cari kerja sangat sulit sekarang.”

”Kalau begitu, pantas dia jemu, ya Ma.”

“Mungkin lebih tepat: lelah,” jawab saya. “Jemu itu artinya negatif. Sama dengan bosan. Seharusnya, kalau kita bosan, kita bisa cari lain yang kreatif untuk menghilangkan bosan, tanpa harus berhenti atau mencari pekerjaan lain.”

Kami berhenti bicara karena sudah dekat sekolah. Moze siap-siap turun dari mobil. Saya berpikir-pikir, kalimat apa yang baik saya  ucapkan untuk memberi Moze semangat belajar hari ini. Maka saya berkata, “Apa yang kita lakukan kalau bosan, Je?”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline