Hati yang luka siapa yang tahan. Andai ada mesin waktu yang bisa membaca segala sesuatu hal sebelum terjadi, masing-masing orang akan berusaha untuk mendapatkannya. Akan tetapi mesin waktu yang demikian, sampai saat ini belum ditemukan.
Kita tidak pernah tahu apa hal yang akan menimpa kita. Karena kita tidak punya kuasa untuk mengendalikan semua itu. Sekeliling kita bisa menyakiti, mengecewakan, meninggalkan bahkan mengkhianati suatu waktu tanpa kita ketahui. Dan yang hanya bisa kita kendalikan ketika hal itu terjadi, hanyalah respon kita atas semua itu. Pilihan itu pun ada ditangan kita, apa respon positif atau repon negatif.
Tak jarang orang selalu hidup dalam penderitaan, karena kebanyakan memilih respon negatif atas semua yang terjadi diluar kendalinya. Bahkan tak jarang juga hidup dalam kekhawatiran masa lalu yang sudah berlalu dan tidak ada lagi dan terus menerus mencemaskan masa depan yang belum pasti. Inilah yang sangat berbahaya. Ketika orang terus-menerus terjebak dalam pikirannya yang tidak bisa dikendalikan, maka rumah sakit jiwa akan penuh.
Pikiran dan batin haruslah kita bersihkan setiap saat. Kesadaran dalam hal ini menjadi kunci utama dalam mengelola pikiran dan batin agar selalu bersih dan tenang. Karena kenapa pikiran dan batin yang bersih mampu mengendalikan segala hal yang menyerang kita secara negatif. Meskipun diluar rumah kita kacau balau, kita tetap tenang dan nyaman dalam rumah kita. Rumah yang dimaksud adalah keadan pikiran dan batin yang bersih. Biar pun dunia kocar kacir tetapi kita tetap berada dirumah yang nyaman dan tenang itu.
Makanya perlulah membangun hubungan dengan diri sendiri, fokus pada dirimu sendiri. Ini memang egois. Tetapi untuk ketenangan dirimu, kurasa harus egois untuk itu. Orang lain tidak akan bertanggungjawab pada segala sesuatu yang terjadi pada dirimu, tetapi dirimu sendirilah yang mempertanggungjawabkan itu semua. Kamu sendiri lah yang mampu memilih respon atas segala sesuatu yang terjadi. Respon positif atau respon negatif, dirimu sepenuhnyalah yang menentukan itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H