Lihat ke Halaman Asli

Apresiasi Film

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apresiasi Film

Life of Pi



Life of Pi merupakan suatu film yang diadopsi dari novel karangan Yann Matel. Film Life of Pi menceritakan kisah perjalanan seorang anak dari India yang sangat cerdas, Pischine. Dalam kesehariannya walaupun ia sering diejek karena namanya yang aneh, Pischine selalu memiliki ketertarikan untuk belajar hal-hal baru, termasuk pertemuannya dengan Tuhan lewat 3 agama, yaitu Hindu, Islam, dan Katholik. Ayahnya adalah seorang pengusaha yang memiliki sebuah kebun binatang, namun karena suatu hal, akhirnya kebun binatang tersebut harus dijual.

Merekapun berlayar menuju Kanada untuk memulai hidup yang baru. Namun  pada suatu malam, badai besar melanda kapal yang ditumpangi Pischine dan keluarganya sehingga ia kehilangan keluarganya dan bahkan terombang-ambing di Samudera bersama dengan Harimau Benggala yang ganas dan mematikan, Richard Parker. Pischine berusaha bertahan hidup dengan Richard Parker.Pischine akhirnya terpaksa bertahan hidup di tengah samudera dengan tetap berusaha memahami kehendak Tuhan.

Sampai Suatu Hari mereka sampai di suatu pesisir pantai di Meksiko. Orang-orang sekitar yang melihat Pischine segera menolongnya dan merawatnya. Saat itulah terakhir kali Pischine melihat Richard Parker yang ia pikir telah menjadi sahabatnya, meninggalkannya dan masuk ke dalam hutan tanpa menoleh ke belakang.

Apresiasi:

Film ini merupakan film yang mengagumkan karena didalamnya terdapat unsur agama, kecerdasan, dan cinta yang digabung menjadi satu dan membentuk suatu kekuatan yang mampu membuat seseorang bertahan hidup dan mengalahkan keputusasaan. Perjalanan Pischine membuatku sadar akan kuasa Tuhan dan rencananya atas hidup seseorang, bahwa Ia tidak pernah meninggalkan kita melainkan terus mengawasi dan mencukupkan kita dengancara-Nya.

Film ini juga membuat saya terharu dengan alur cerita yang sangat tidak terduga, terutama pada saat kapal yang ditumpangi keluarga Pischine karam. Dengan kondisi setting dan suasana yang menarik yang ditampilkan di dalam film membuat saya berimajinasi apabila saya menjadi seorang Pischine.

Amanat:

- Nasihat dan ajaran orang tua harus dilaksanakan dengan baik

- Jadikan cemoohan menjadi motivasi untuk menjadi lebih baik

- Tuhan tak pernah meninggalkan Tuhan kita sendirian

- Terus berusaha dan jangan putus asa

- Selalu bersyukur atas apa yang kita miliki

- Membuka diri untuk mau terus belajar

- Menghargai segala makhluk ciptaan Tuhan

- Tidak ada sesuatu yang mustahil di dunia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline